Rabu, 31 Maret 2021

RUANG LINGKUP BAYI BARU LAHIR

 


 

 

 

­

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

RUANG LINGKUP BAYI BARU LAHIR

 

A.    Definisi Bayi Baru Lahir

Bayi Baru Lahir adalah bayi yang lahir dalam presentasi belakang kepala melalui vagina tanpa memakai alat, pada usia kehamilan genap 37 minggu sampai dengan 42 minggu, dengan berat badan 2500-4000 gram, nilai Appearance menangis kuat. Kehangatan tidak terlalu panas (lebih dari 38°C) atau Color, Pulse, Gremace, Activity,Respiration (APGAR) > 7 dan tanpa cacat bawaan (Rukiyah dan Yulianti, 2010).

Neonatus ialah bayi yang baru mengalami proses kelahiran dan harus menyesuaikan diri dari kehidupan intrauterine ke kehidupan ekstrauterin. Beralih dari ketergantungan mutlak pada ibu menuju kemandirian fisiologi (Rukiyah dan Yulianti, 2010).

 

B.     Tanda-tanda bayi baru lahir normal

Bayi baru lahir dikatakan normal jika mempunyai beberapa antara lain Appearance color (warna kulit), seluruh tubuh ke merah-merahan, Pulse (heart rate) atau frekuensi jantung > 100x/menit, Gremace (reaksi terhadap rangsangan), menangis atau batur/bersin, Activity (tonus otot), gerak aktif, Respiration (usaha napas), bayi terlalu ingin (kurang dari 36°C). Segera setelah lahir, letakan bayi diatas kain yang bersih dan kering yang sudah disiapkan diatas perut ibu.Apabila tali pusat pendek, maka letakan bayi diantara kedua kaki ibu, pastikan bahwa tempat tersebut dalam keadaan bersih dan kering. Segara lakukan penilaian awal pada bayi baru lahir antara lain :

1.      Apakah bayi bernafas atau menangis kuat tanpa kesulitan ?

2.      Apakah bayi bergerak aktif ?

3.      Bagiamana warna kulit, apakah berwarna kemerahan ataukah ada sianosis ?

Bayi yang dikatakan lahir normal adalah bayi yang menangis kuat, bergerak aktif, dan warna kulit kemerahan. Apabila salah satu penilaian tidak ada pada bayi, bayi tidak dikatakan lahirnormal/fisiologis (Rukiyah dan Yulianti, 2010). Pada saat diberi makanan hisapan kuat, tidak mengantuk berlebihan, tidak muntah. Tidak terlihat tanda-tanda infeksi pada talipusat seperti, tali pusat merah, bengkak, keluar cairan, bau busuk, berdarah, dapat berkemih selama 24 jam, tinja lembek, hijau tua, tidak ada lendir atau darah pada tinja, bayi tidak menggigil, tangisan kuat, tidak terdapat tanda : lemas, terlalu mengantuk, lunglai, kejang-kejang halus tidak bisa tenang, menangis terus-menerus (Rukiyah dan Yulianti, 2010).

Tabel 2.1 Tanda APGAR

Nilai

0

1

2

Appearance color (warna kulit)

 

 

Seluruh badan biru atau pucat

Warna kulit tubuh normal merah muda, tetapi tangan dan kaki kebiruan

Warna kulit tubuh, tangan dan kaki normal merah muda, tidak ada sianosis

Pulse (heart rate)

Atau frekuensi

Jantung

Tidak ada

< 100 x/menit

>100 x/menit

Grimace

(reaksi terhadap

rangsangan)

Tidak ada respon terhadap stimulasi

Meringis atau menangis lemah ketika distimulasi

Meringis atau bersin atau batuk saat stimukasi saluran nafas

Activity

(tonus otot)

Lemah atau tidak ada

 

Sedikit gerakan

Bergerak aktif

Respiration

(usaha nafas)

Tidak ada

Lemah atau tidak teratur

Menangis kuat, pernafasan baik dan teratur

 

C.    Ciri-ciri Bayi Baru Lahir Normal

1.      Lahir aterm antara 37-42 minggu.

2.      Berat badan 2.500-4000 gram.

3.      Panjang badan 48-52 cm.

4.      Lingkar dada 30-38 cm.

5.      Lingkar kepala 33-35 cm.

6.      Lingkar lengan 11-12 cm.

7.      Frekuensi denyut jantung 120-16 x/menit.

8.      Pernafasan 40-60 x/menit.

9.      Kulit kemerah-kemerahan dan licin karena jaringan subkutan yang cukup

10.  Rambut lanugo tidak terlihat dan rambut kepala biasanya telah sempurna.

11.  Kuku agak panjang dan lemas.

12.  Menangis kuat, gerakan aktif, kulit kemerahan

13.  Gerak aktif.

14.  Bayi lahir langsung menangis kuat.

15.  Refleks rooting (mencari puting susu dengan rangsangan taktil pada pipi dan daerah mulut) sudah terbentuk dengan baik

16.  Refleks sucking dan swallowing (isap dan menelan) sudah terbentuk dengan baik.

17.  Refleks morro (gerakan memeluk bila dikagetkan) sudah terbentuk dengan baik.

18.  Refleks grapsing (menggenggam) sudah baik.

19.  Genetalia

Pada laki-laki kematangan ditandai dengan testis yang berada pada skrotum dan penis yang berlubang.Pada perempuan kematangan ditandai dengan vagina dan uretra yang berlubang, serta adanya labia minora dan mayora. Eliminasi baik yang ditandai dengan keluarnya mekonium dalam 24 jam pertama dan berwarna hitam kecoklatan (Maryanti, 2011).

 

D.    Tanda-Tanda Bahaya Bayi Baru Lahir

Beberapa tanda bahaya pada bayi baru lahir harus diwaspadai, dideteksi lebih dini untuk segera dilakukan penganan agar tidak mengancam nyawa bayi. Beberapa tanda bahaya pada bayi baru lahir tersebut, antara lain pernafasan sulit atau lebih dari 60 kali per menit, retraksi dinding dada saat inspirasi. Suhu terlalu panas atau lebih dari 38°C atau terlalu dingin suhu kurang dari 36°C.

Warna abnormal, yaitu kulit atau bibir biru atau pucat, memar atau sangat kuning (terutama pada 24 jam pertama) juga merupakan tanda bahaya bagi bayi baru lahir. Tanda bahaya pada bayi baru lahir yang lain yaitu pemberian ASI sulit (hisapan lemah, mengantuk berlebihan, banyak muntah), tali pusat merah, bengkak keluar cairan, bau busuk, berdarah, serta adanya infeksi yang ditandai dengan suhu tubuh meningkat, merah, bengkak, keluar cairan (pus), bau busuk, pernafasan sulit.

Gangguan pada gastrointestinal bayi juga merupakan tanda bahaya, antara lain mekoneum tidak keluar setelah 3 hari pertama kelahiran, urine tidak keluar dalam 24 jam pertama, muntah, terus menerus, distensi abdomen, faeses hijau/berlendir/darah. Bayi menggigil atau menangis tidak seperti biasa, lemas, mengantuk, lunglai, kejang-kejang halus, tidak bias tenang, menangis terus menerus, mata bengkak dan mengeluarkan cairan juga termasuk tanda-tanda bahaya pada bayi baru  lahir (Muslihatun, 2010).

 

 

 

E.     Bayi baru lahir bermasalah

1)      Bercak mongol

2)      Hemangioma

3)      Ikterik

4)      Muntah dan gomoh

5)      Oral trush

6)      Diaper rash

7)      Seborrhea

8)      Bisulan

9)      Milliariasis

10)  Diare

11)  Obstipasi

12)  Infeksi

 

F.     Kelainan bawaan pada bayi baru lahir

a.       Labioskiziz dan labiopalatoskiz

b.      Atresia esophagus

c.       Atresia anus

d.      Hirschprung

e.       Obstruksi biliaris

f.       Omfalokel

g.      Hernia diafragmatika

h.      Atresia duodeni

i.        Meningokel.ensefalokel

j.        Hidrosefalus

k.      Fimosis

l.        Hipospadia

 

G.    Trauma pada bayi baru lahir

a. Caput suksedaneum

b. Cephal Hematoma

c. Trauma pada fleksus brachialis

d. Fraktur klavikula dan fraktur humerus

 

H. Kelainan bawaan pada bayi baru lahir

a. Labioskiziz dan labiopalatoskiz

b. Atresia esophagus

c. Atresia anus

d. Hirschprung

e. Obstruksi biliaris

f. Omfalokel

g. Hernia diafragmatika

h. Atresia duodeni

i. Meningokel.ensefalokel

j. Hidrosefalus

k. Fimosis

l. Hipospadia

 

I. Trauma pada bayi baru lahir

a. Caput suksedaneum

b. Cephal Hematoma

c. Trauma pada fleksus brachialis

d. Fraktur klavikula dan fraktur humerus

 

L. Neonatus beresiko tinggi

a.       BBLR

b.      Asfiksia neonatorum

c.       Sindroma gangguan pernapasan

d.      Kejang

e.       Hypotermi

f.       Hipertermi

g.      Hypoglikemi

h.      Tetanus neonatorum

 

 

 

 

 

J.      Neonatus, Bayi Dan Balita Dengan Penyakit Yang Lazim Terjadi

Ada beberapa masalah yang lazim terjadi pada neonatus, bayi dan balita yaitu :

1.      Bercak Mongol à pigmentasi datar dan berwarna gelap di daerah pinggang bawah dan bokong yang ditemukan pada saat lahir pada beberapa bayi. Hal ini akan menghilang dengan sendirinya pada tahun pertama dan kedua kehidupan.

2.      Hemangioma à tanda lahir yang terdiri dari dua jenis yaitu nevus flammeus dan nevus vaskulosus. Tanda lahir ini akan hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan

3.      Ikterik à salah satu keadaan yang menyerupai penyakit hati yang terdapat pada bayi baru lahir akibat terjadinya hiperbilirubinemia. Ikterik dibagi menjadi 2 yaitu Ikterik Fisiologis dan Ikterik Patologi Penyebab : pra, pasca hepatik. Penatalaksanaan : disesuaikan dengan kondisi bayi yaitu fisiologis, hiperbilirubinemia sedang dan berat

4.      Muntah à keluarnya kembali sebagian besar isi lambung setelah agak lama makanan masuk ke lambung. Etiologi : cara pemberian makanan yang salah, adanya kelainan kongenintal, infeksi dan keracunan. Komplikasi : dehidrasi, asidosis, ketosis bahkan sampai syok Penanganan : mencari factor penyebab dan mengkaji sifat muntah

5.      Gumoh à keluarnya sebagian kecil susu yang diminum setelah diminum Etiologi : bayi sudah kenyang, posisi menyusui atau botol yang salah, terburu – buru dalam pemberian susu dan kegagalan mengeluarkan udara yang masuk Penanganan : memperbaiki tehnik menyusui, bayi disendawakan setelah menyusu

6.      Obstipasi à penimbunan feses yang keras akibat adanya penyekit atau adanya obstruksi pada saluran cerna/ tidak ada pengeluaran tinja 3 hari atau lebih Penyebab : kebiasaan makan, hypothyroidisme, keadaan mental, penyakit organis, kelainan kongenital pada saluran cerna Penanganan : mencari penyebab, menegakkan kembali defekasi yang normal dengan memperhatikan gizi, tambahan cairan dan kondisi psikis dan pengosongan rectum jika tidak ada kemajuan setelah dianjurkan untuk kebiasaan defekasi yang normal. Pengosongan rectum bias dengan disimpaksi digital, enema minyak zaitun, laktasiva

 

7.      Infeksi à infeksi pada neonatus yang terjadi pada masa antenatal, prenatal dan postnatal. Penyebab : berbagai bakteri selama kehamilan, persalinan dan nifas. Penanganan : mengatur posisi tidur/ semi fowler agar sesak berkurang, apabila suhu tinggi lakukan kompres dingin, berikan ASI perlahan – lahan, apabila bayi muntah lakukan perawatan muntah (tidur dengan posisi miring ke kiri/ kanan)

 

8.      DIAPER RUSH

Diaper Rush Diaper Rush / Ruam popok sebenarnya hanyalah istilah dari peradangan kulit yang terjadi pada area popok, hampir sebagian bayi diperkirakan pernah mengalami masalah tersebut. Ruam popok umumnya dialami oleh bayi berusia 4 hingga 15 bulan.

Penyebab Diaper Rush Penyebabnya bisa karena kebersihannya tidak terjaga, sering buang air, bayi sedang mengkonsumsi antibiotik atau bayi menyusui yang mendapat antibiotik dari air susu ibunya. Ruam popok dapat terpicu akibat beberapa sebab, yaitu:

1.      Ruam yang memang disebabkan penggunaan popok, termasuk iritasi kulit, biang keringat dan infeksi jamur candida albicans yang berasal dari kotoran.

2.      Ruam yang terjadi di area popok dan di tempat lain, tetapi diperparah dengan penggunaan popok. Misalnya radang kulit akibat alergi (dermatitis atopi), dermatitis seboroik, psoriasis.

3.      Ruam popok yang terjadi di area popok tetapi tidak berkaitan dengan penggunaan popok, tetapi akibat infeksi kulit akibat bakteri, kelainan daya tahan tubuh, kekurangan zat seng, sipilis, skabies hingga HIV.

 

9.      MILIARISIS

Miliariasis Miliariasis disebut juga sudamina, liken tropikus, biang keringat, keringet buntet. Adalah penyakit kulit akibat adanya sumbatan saluran kelenjar keringat, sehingga keringat tidak bisa keluar dan masuk ke sekitar saluran di bawah sumbatan, biasanya timbul di wajah, leher dan dada bagian atas.

Penyebab Miliarisis Udara panas dan lembab, pakaian yang tidak menyerap keringat,terpajan bahan kimia tertentu dan penyakit kulit yang menyebabkan penyumbatan pori kelenjar keringat. Penyumbatan ini dapat disebabkan oleh bakteri yang menimbulkan radang dan edema akibat keringat yang tidak dapat keluar dan diabsorbsi oleh stratum korneum. Bayi kurang aktif dapat terkena miliariasis.

Tanda-tanda Miliariasis

1.      Papula yang keras yang keras berwarna putih mengkilat seperti mutiara.

2.      Vesikel kecil superfisialis yang berkelompok berdiameter 1-3 mm

3.      Keringat yang berlebihan

 

K.    KEGAWATANDARURATAN

 Semua BBL  dinilai tanda2 kegawatan yang menunjukkan suatu penyakit.

BBL dinyatakan sakit apabila mempunyai satu/ tanda2 sbb :

1. Sesak nafas

2. Frekuensi nafas > 60x/menit 20

3. Retraksi dada +

4. Malas minum, kurang aktif, BBLR dg sulit minum

5. Panas/ suhu badan rendah.

 

Tanda2 Bayi Sakit Berat/ Mengalami Kegawatan :

1. Sulit minum

2. Sianosis (Lidah biru)

3. Perut kembung

4. Apneu

5. Kejang

6. Merintih

7. Perdarahan

8. Sangat kuning

9. Berat lahir < 1500 gram

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar