Rabu, 31 Maret 2021

PROSES NANTOMI DAN ADAPATSI FISIOLOGIS PADA KEHAMILAN TRIMESTER I, II DAN III

 

PROSES NANTOMI DAN ADAPATSI FISIOLOGIS PADA

KEHAMILAN TRIMESTER I, II DAN III

 

A.    PERUBAHAN PADA SISTEM REPRODUKSI.

Sebelum kita mempelajari perubahan organ sistem reproduksi, silahkan mengingat kembali pada Mata Kuliah sebelumnya yaitu tentang anatomi organ reproduksi wanita. Silahkan Anda tuliskan pada kertas atau buku catatan Anda. Sekarang marilah pelajari materi dibawah ini dengan bersungguh-sungguh, sambil menuliskan hal-hal penting yang perlu diingat pada buku catatan Anda.

1.      UTERUS

Ibu hamil uterusnya tumbuh membesar akibat pertumbuhan isi konsepsi intrauterin. Hormon Estrogen menyebabkan hiperplasi jaringan, hormon progesteron berperan untuk elastisitas/kelenturan uterus.Taksiran kasar pembesaran uterus pada perabaan tinggi fundus:

a.       Tidak hamil/normal : sebesar telur ayam (+ 30 g)

b.      Kehamilan 8 minggu : telur bebek

c.       Kehamilan 12 minggu : telur angsa

d.      Kehamilan 16 minggu : pertengahan simfisis-pusat

e.       Kehamilan 20 minggu : pinggir bawah pusat

f.       Kehamilan 24 minggu : pinggir atas pusat

g.      Kehamilan 28 minggu : sepertiga pusat-xyphoid

h.      Kehamilan 32 minggu : pertengahan pusat-xyphoid

i.        minggu : 3 sampai 1 jari bawah xyphoid

Ismus uteri, bagian dari serviks, batas anatomik menjadi sulit ditentukan pada kehamilan trimester I memanjang dan lebih kuat. Pada kehamilan 16 minggu menjadi satu bagian dengan korpus, dan pada kehamilan akhir, di atas 32 minggu menjadi segmen bawah uterus. Serviks uteri mengalami hipervaskularisasi akibat stimulasi estrogen dan perlunakan akibat progesteron (tanda Goodell). Sekresi lendir serviks meningkat pada kehamilan memberikan gejala keputihan. Ismus uteri mengalami hipertropi kemudian memanjang dan melunak yang disebut tanda Hegar.Berat uterus perempuan tidak hamil adalah  B30 gram, pada saat mulai hamil maka uterus mengalami peningkatan sampai pada akhir kehamilan (40 minggu) mencapai 1000 gram (1 kg).

 

Uterus Trimester I

a)      Pada awal kehamilan penebalan uterus distimulasi terutama oleh hormon esterogen dan sedikit oleh progesteron.

b)      pada awal kehamilan tuba fallopi,ovarium,dan ligamentum rotundum berada sedikit dibawah apeks fundus.

c)      Sejak trimester pertama kehamialn uterus akan mengalami kontraksi yang tidak teratur dan umumnya tidak disertai nyeri.(Kontraksi Braxton Hicks)

d)     posisi plasenta mempengaruhi penebalan sel-sel otot uterus,dimana bagian uterus yang mengelilingi implantasi plasenta akan bertambah besar lebih cepat dibandingkan bagian lainnya. Sehingga akan menyebabkan uterus tidak rata. Fenomena ini dikenal dengan tanda piscaseck.

e)      Pada minggu-minggu pertama kehamilan uterus masih seperti bentuk aslinya seperti buah alvokat. seiring dengan perkembangan kehamilannya,daerah fundus dan korpus akan membulat dan akan menjadi bentuk sferis pada usia kehamilan 12 minggu. (Prawihardjo:2008)

      Isthmus uteri pada minggu pertama mengadakan hipertrofi seperti korpus uteri yang mengakibatkan isthmus menjadi lebih panjang dan lunak yang dikenal dengan tanda Hegar.

      Pada akhir kehamilan 12 minggu uterus akan menyentuh dinding abdominal mendorong usus seiring perkembangannya,uterus akan menyentuh dinding abdominal mendorong usus kesamping, dan keatas, terus tumbuh hingga hampir menyentuh hati. (Sulistyawati:  2009).

 

Uterus Trimester II

a)      Bentuk uterus pada kehamilan empat bulan berbentuk bulat sedangkan pada akhir kehamilan berbentuk bujur telur. Pada kehamilan lima bulan,rahim teraba seperti berisi cairan ketuban dan dinding rahim terasa tipis.

b)      Pada empat bulan kehamilan,rahim tetap berada pada rongga pelvis, setelah itu memasuki rongga rahim yang dalam pembesarannya mencapai batas hati.

c)      Rahim biasanya mobile.

d)     pada kehamilan 16 minggu,kavum uteri seluruh nya di isi oleh amion dimana desidua kapsularis dan desidua vera (parietalis) telah menjadi satu. Tinggi TFU terletak antara pertengahan simpisis pusat. Plansenta telah terbentuk seluruh nya. Pada kehamilan 20 minggu, TFU terletak 2-3 jari di bawa pusat. Pada kehamilan 24 minggu, TFU terletak setinggi pusat (Prawirodihardjo: 2008)

 

Uterus Trimester III

a)      Ketebalan Uterus hanya berkisar 1,5 cm bahkan kurang.

b)      Ismus akan berkembang menjadi segmen bawah uterus

c)      Pada akhir kehamilan otot-otot uterus akan berkontraksi sehingga segmen bawah uterus akan melebar dan menipis.batas tersebut disebut lingkaran retraksi fisiologi.

 

 

 

 

 

 

Tabel TFU Penambahan per Tiga Jari

Usia Kehamilan (Minggu)

Tinggi Fundus Uteri (TFU)

12

3 jari di atas simfisis

16

Pertengahan pusat-simfisis

20

3  jari di bawah pusat

24

Setinggi pusat

28

3 jari di atas pusat

32

Pertengahan pusat prosesus xiphoideus (Px)

36

3 jari di bah prosesus xiphoideus

40

Pertengahan pusat prosesus xiphoideus (Px)

( Hanifa, Prawirohardjo, 2002)

 

Tabel Bentuk Uterus Berdasarkan Usia Kehamilan

Usia Kehamilan

Bentuk dan Konsistensi Uterus

Bulan pertama

Seperti buah alpukat.

Itsmus rahim menjadi hipertrofi dan bertambah panjang, sehingga bila diraba terasa lunak, keadaan ini yang disebut dengan tanda hegar

2 bulan

Sebesar telur bebek

3 bulan

Sebesar telur  angsa

4 bulan

Berbentuk bulat

5 bulan

Rahim teraba seperti berisi cair ketuban. Rahim terasa tipis, itulah sebabnya mengapa bagian-bagian janin ini dapat dirasakan melalui perabaan dinding perut.

(Hanifa, Prawirohardjo, 2002)

 

2.      Perubahan Serviks

Serviks Trimester I

a)      Serviks akan menjadi lebih lunak dan kebiruan. (Prawirohardjo:2008)

b)      Berkas Kolagen menjadi kurang kuat terbungkus. Karena, penurunan konsentrasi kolagen secara keseluruhan.

c)      serviks  menjadi lunak(soft) yang disebut dengan tanda Goodell, banyak jaringan ikat yang mengandung kolagen,kelenjar servikal membesar dan mengeluarkan banyak cairan mukus karna pertambahan dan pelebaran pembuluh darah, warnanya menjadi livid yang disebut tanda Chadwick.

 

Serviks Trimester III

a)      Prostaglandin bekerja pada serabut kolagen, terutama pada minggu-minggu akhir kehamilan. Serviks menjadi lunak dan lebih mudah berdilatasi pada waktu persalinan.

b)      Pada saat aterm terjadi penurunan lebih lanjut dari konsentrasi. Konsetrasinya menurun secara nyata dari keadaan yang relatif dilusi dalam keadaan menyebar (dispresi) dan re-remodel menjadi serat. (Prawirodihardjo: 2008)

 

3.      Perubahan Ovarium

Sejak kehamilan 16 minggu, fungsi diambil alih oleh plasenta, terutama fungsi produksi progesteron dan estrogen. Selama kehamilan ovarium tenang/ beristirahat. Tidak terjadi pembentukan dan pematangan folikel baru, tidak terjadi ovulasi, tidak terjadi siklus hormonal menstruasi.

 

Ovarium Trimester I

      Proses ovulasi selama kehamilan akan terhenti dan pematangan folikel baru juga ditunda.hanya satu korpus luteum yang dapat ditemukan di ovarium. Folikel ini akan berfungsi maksimal selama 6-7 minggu awal kehamilan. Dan setelah itu akan berperan sebagai penghasil progeteron dlam jumlah yang relatif minimal.

(Prawirohardjo: 2008)

 

Ovarium Trimester II

      Saat ovulasi terhenti masih terdapat korpus luteum graviditas sampai terbentuk nya plasenta yang mengambil alih pengeluaran esterogen dan progesteron ( kira-kira pada kehamilan 16 minggu dan korpus luteum graviditas berdiameter kurang lebih 3 cm).

 

Ovarium Trimester III

      Ovulasi terhenti, fungsi pengeluaran hormon estrogen dan progesteron di ambil alih oleh plasenta.

 

4.      Perubahan Vagina

Pada ibu hamil vagina terjadi hipervaskularisasimenimbulkan warna merah ungu kebiruan yang disebut tanda Chadwick. Vagina ibu hamil berubah menjadi lebih asam, keasaman (pH) berubah dari 4 menjadi 6.5 sehingga menyebabkan wanita hamil lebih rentan terhadap infeksi vagina terutama infeksi jamur. Hypervaskularisasi pada vagina dapat menyebabkan hypersensitivitas sehingga dapat meningkatkan libido atau keinginan atau bangkitan seksual terutama pada kehamilan trimester dua.

a)      Minggu ke-8 terjadi hipervaskularisasi sehingga vagina tampak merah dan kebiruan (tanda chatwick). pH vagina menjadi lebih asam. Dari 4 menjadi 6.5 menyebabkan rentan terhadap infeksi vagina. Mengalami deskuamasi/pelepasan elemen epitel pada sel-sel vagina akibat stimulasi estrogen membentuk rabas vagina disebut leukore (keputihan). Hormon kehamilan mempersiapkan vagina supaya distensi selama persalinan dengan produksi mukosa vagina yang tebal, jarinagn ikat longar, hipertropi otot polos dan pemanjangan vagina.

b)      Terjadi peningkatan vaskularisasi vagina dan peningkatan sensitifitas yang menyolok,serta meningkatkan libido.

c)      Dinding vagina mengalami persiapan untuk mengalami peregangan pada waktu persalinan dengan meningkatnya ketebalan mukosa, mengendornya jaringan ikat, dan hipertrofi sel otot polos. Yang menyebabkan bertambah panjang dinding vagina.

d)     Papilla mukosa juga mengalami hipertrofi dengan gambaran seperti paku sepatu

e)      Penignkatan volume sekresi vagina. Dimana berwarna keputihan, menebal, dan pH antara 3,5-6 yang merupakan hasil dari peningkatan reproduksi asam laktat glikogen yang dihasilkan oleh epitel vagina sebagai aksi dari lactobacillus acidophilus.

 

B.     Perubahan Payudara

Payudara (mammae, susu) adalah kelenjar yang terletak di bawah kulit, di atas otot dada. Fungsi dari payudara adalah memproduksi susu untuk nutrisi bayiManusia mempunyai sepasang kelenjarpayudara, yang beratnya kurang lebih 200 gram, saat hamil 600 gram dan saat menyusui 800 gram.

Akibat pengaruh hormon estrogen maka dapat memacu perkembangan duktus (saluran) air susu pada payudara. sedangkan hormon progesterone menambah sel-sel asinus pada payudara. Hormon laktogenik plasenta (diantaranya somatomammotropin) menyebabkan hipertrofi dan pertambahan sel-sel asinus payudara, serta meningkatkan produksi zat-zat kasein, laktoalbumin, laktoglobulin, sel-sel lemak, kolostrum. Pada ibu hamil payudara membesar dan tegang, terjadi hiperpigmentasi kulit serta hipertrofi kelenjar Montgomery, terutama daerah areola dan papilla akibat pengaruh melanofor, puting susu membesar dan menonjol. Hypertropi kelenjar sabasea (lemak) muncul pada aeola mamae disebut tuberkel Montgomery yang kelihatan di sekitar puting susu. Kelenjar sebasea ini berfungsi sebagai pelumas puting susu, kelembutan puting susu terganggu apabila lemak pelindung ini dicuci dengan sabun. Puting susu akan mengeluarkan kholostrum yaitu cairan sebelum menjadi susu yang berwarna putih kekuningan pada trimester ketiga.

Pada payudara terdapat tiga bagian utama, yaitu :

a)      Korpus (badan), yaitu bagian yang membesar.

b)      Areola, yaitu bagian yang kehitaman di tengah.

c)      Papilla atau puting, yaitu bagian yang menonjol di puncak payudara.

Gambar 1. Anatomi payudara

 

Korpus 

Alveolus, yaitu unit terkecil yang memproduksi susu. Bagian dari alveolus adalah sel Aciner, jaringan lemak, sel plasma, sel otot polos dan pembuluh darah. Lobulus, yaitu kumpulan dari alveolus. Lobus, yaitu beberapa lobulus yang berkumpul menjadi 15-20 lobus pada tiap payudara. ASI dsalurkan dari alveolus ke dalam saluran kecil (duktulus), kemudian beberapa duktulus bergabung membentuk saluran yang lebih besar (duktus laktiferus).

 

Areola 
Sinus laktiferus, yaitu saluran di bawah 
areola yang besar melebar, akhirnya memusat ke dalam puting dan bermuara ke luar. Di dalam dinding alveolus maupun saluran-saluran terdapat ototpolos yang bila berkontraksi dapat memompa ASI keluar.

 

Papilla
Bentuk puting ada empat, yaitu bentuk yang 
normalpendek/ datar, panjang danterbenam(inverted).



Gambar 2. Bentuk 
puting susu normal

 


Gambar 3. Bentuk 
puting susu pendek


Gambar 4. Bentuk 
puting susu panjang


Gambar 5. Bentuk 
puting susu terbenam/ terbalik

 

1.      Proses Laktasi dan Menyusui

Laktasi adalah keseluruhan proses menyusui mulai dari ASI diprosuksi sampai proses bayi menghisap dan menelan ASI

·         Fisiologis laktasi

         

skema reflek pada laktasi

 

Selama kehamilan, hormone prolaktin dari plasenta meningkat tetapi ASI Biasanya belum keluar karea masih dihambat oleh kadar estrogen yang tinggi. Pada hari kedua atau ketiga pasca perasalinan, kadar estrogen dan progestero menurun drastic, sehingga prolaktin lebih dominan dan pada saat inilah mulai terjadi sekresi ASI. Dengan menyusukan lebih dini terjadi perangsangan putting susu, terbentuklah prolaktin oleh hipofisis, sehingga sekresi ASI lebih lancer.

Dua reflek pada ibu yang sangat penting dalam proses laktasi yaitu prolaktin dan reflek aliran timbul karena akibat perangsangan putting susu karena hisapan oleh bayi.

 

1.      Reflek prolactin

Pada akhir kehamilan hormon prolaktin memegang peranan untuk membuat kolostrum, terbatas dikarenakan aktivitas prolaktin dihambat oleh estrogen dan progesteron yang masih tinggi. Pasca oersalinan, yaitu lepasnya plasenta dan berkurangnya fungsi korpus luteum maka estrogen dan progesteron juga berkurang. Hisapan bayi akan merangsang puting susu dan kalang payudara karena ujung-ujung syaraf sensoris yang berfungsi sebagai reseptor mekanik. Rangsangan ini dilanjutkan ke hipotalamus melalui medulla spinalis hipotalamus dan akan menekan pengeluaran faktor penghambat sekresi prolaktin dan sebaliknya merangsang pengeluaran faktor pemacu sekresi prolaktin. Faktor pemacu sekresi prolaktin akan merangsang hipofise anterior sehingga keluar prolaktin. Hormon ini merangsang sel-sel alveoli yang berfungsi untuk membuat air susu.

Kadar prolaktin pada ibu menyusui akan menjadi normal 3 bulan setelah melahirkan sampai penyapihan anak dan pada saat tersebut tidak akan ada peningkatan prolaktin walau ada isapan bayi, namun pengeluaran air susu tetap berlangsung. Pada ibu nifas yang tidak menyusui, kadar prolaktin akan menjadi normal pada minggu ke 2-3. Sedangkan pada ibi menyusui prolaktin akan meningkat dalam keadaan seperti : stress atau pengaruh psikis, anestesi, operasi dan rangsangan puting susu.

 

2.      Reflek let down

Bersamaan dengan pembentukan prolaktin oleh hipofise anterior, rangsangan yang berasal dari isapan bayi dilanjutkan ke hipofise posterior (neurohipofise) yang kemudian dikeluarkan oksitosin. Melalui aliran darah hormon ini menuju uterus sehingga menimbulkan kontraksi. Kontraksi dari sel akan memeras air susu yang telah terbuat keluar dari alveoli dan masuk melalui duktus lactiferus masuk ke mulut bayi Kontraksi dari sel akan memeras air susu yang telah terbuat, keluar.dari.

 

C.    SISTEM ENDOKRIN

Kelenjar eksokrin: Kelenjar yang mengeluarkan sekresi nya melalui saluran dan dikeluarkan ke suatu permukaan. Kelenjar endokrin: Kelenjar yang mengeluarkan sekresinya yang disebut hormon langsung masuk kedalam pembuluh darah.

 

Hormon :

Hormon adalah protein (bahan kimiawi) yang bertugas membawa pesan ke sel / organ target; dihasilkan oleh kelenjar endokrin, masuk kedalam pembuluh darah untuk dibawa ke sel / jaringan / organ target. Hormon akan bekerja apabila sel / jaringan target mempunyai reseptor yang pas (cocok, sesuai). Reseptor dapat berada pada permukaan sel (membrana sel) atau didalam sitoplasma. Berdasarkan jauh dekatnya sel, jaringan target maka dikenal :

  1. Parakrin, hormon ini bekerja di tempat yang sangat dekat dari tempat produksinya disalurkan melalui pembuluh darah. (Gastrin, dihasilkan oleh sel pada pylorus dan bekerja pada kel.fundus gaster menstimuli produksi HCL)
  2. Juxtacrin, hormon ini sampai ke sel / jaringan target melalui cairan ekstra seluler.Contoh. Somatostatin, diproduksi oleh sel Lngerhans dan bekerja menghambat sekresi insulin.
  3. Autocrin, diproduksi dan dipergunakan oleh sel yang sama (Insulin- like growth factor,IGF, diproduksi oleh beberapa sel dan dipergunakan sendiri)

 

Hipofisis (Pituitari)

1.      Adenohypopyisis (hipofise anterior)

a.       Pars distalis (anterior)

b.      Pars intermedia

c.       Pars tuberalis.

2.      Neurohipofise (hipofise posterior)

a.       Median eminence

b.      Infundibulum

c.       Pars nervosa

Pada kehidupan post natal hanya ditemukan kelompokan sel yang menonjol kedalam pars nervosa hipofisis, fungsinya belum jelas benar. Pars tuberalis, hanya 25-60 mikron tebalnya mengelilingi infundibulum.

-          Sel bentuk kuboid

-          Mengandung granula berisi lipid droplet, kadang-kadang koloid droplet dan mengandung Glikogen yang hanya ada dihipofisis.

 

Suplay darah dan kontrol sekresi. Cabang dari aerteri carotis interna

-        A.hipofise superior pars tuberalis dan infundibulum.

-        Plexus capiler primer median eminence

-        A.hipofise inferioràlobus post.

 

Sekresi hipotalamus

1.      Sel “neuroscretory’ pada Hipotalamus mensekresi “releasing dan inhibitory” hormon yang menstimuli atau menginhibisi aktifitas Hipifise anterior.

2.      Sesuai dengan rangsangan dari releasing atau inhibitory hormon maka Hipofise akan mensekresi : GH, Prolactin, LH, FSH, TSH dan ACTH atau penghambat hormon tersebut diatas.

3.      Nukleus supraoptik memproduksi ADH (Anti Diuretic Hormon ) dan selanjutnta disimpan dalam hipofise posterior

4.      Nukleus paraventrikuler memproduksi Oxitocin (vasopresin) dan selanjutnya disimpan dalam hipofise posterior

Adenohipofise (Hipofise anterior) Berkembang dari kantong Rathke suatu divertikuum dari oral ektoderm menjadi :

1.      Pars distalis ( lobus anterior)

-          Somatotropin( GH) à dirangsang SRH, dihambat Somatostatin

-          Prolactin dirangsang PRH, dihambat oleh PIF

-          ACTH dirangsang CRH, dihambat oleh ACTH IF

-          FSH dirangsang GnRH, dihambat inhibin

-          LH (pada pria ICSH) dirangsang GnRH

-          TSH dirangsang TRH,dihambat oleh negatif feeback hasil sekresi Tiroid

2.      Pars intermedia : Mensekresi MSH merangsang pembentukan pigmen Melanin, tetapi pada manusia belum jelas betul

3.      Pars Nervosa : Tempat menyimpan hormon yang diproduksi oleh hipotalamus yaitu:

  1. Oxitosin àkontraksi otot polos
  2. Vasopressin (ADH) à meningkatkan resorbsi air pada tubulus ginjal à tensi darah meningkat
  3. Nukleus paraventrikuler pada Hipotalamus mensekresi Oxitosin dan disimpan didalam Neurohipofise.
  4. Nukleus supraoptik mensekresi ADH dan disimpan didalam Neurohipofise.
  5. Neurosekretoric nukleus memproduksi releasing hormon dan inhibitory hormone
  6. Masuknya hormon c) dan d) ke dalam darah atas rangsangan releasing hormone.

Neurohipofise (Hipofise posterior) : Berkembang dari pertumbuhan kebawah.
Dari Hipotalamus menjadi:

1.      Median eminence

2.      Infundibulum (lanjutan Hipotalamus)

3.      Pars nervosa Neurohipofise

 

 

Traktus Hipotalamohipofisis

1.      Axon tidak bermyelin (ditopang oleh pituisit sebagai sel glia), berasal dari Nukleus supra optic dan paraventrikuler menuju hipofise posterior (traktus hipotalamohipofisis).

2.      Kedua inti diatas mensyntesis ADH dan Oxitocin àmenuju ke hipofise posterior à disimpan dalam granule (Hering bodies).

3.      Kedua nukleus tersebut juga mensintesis neurophysin suatu “carrier protein” yang mengikat 2 hormon diatas dalam perjalanan menuju hipofise posterior

Kelenjar Tiroid : Sekresi T4 (tiroxin,tetraiodotironin), T3 (triiodotironin) dan Calcitonin . Terdiri atas lobus kanan dan kiri dipisahkan oleh istmus. Pada beberapa orang ditemukan lobus piramidal (lobus tambahan),merupakan sisa dari Tiroid primordial yang tumbuh dari dasar lidah melalui jalan duktus Tiroglossus

Organisasi seluler :

1.      Sel folikuleràtersusun mengelilingi folikel tiroid tempat menyimpan hormon Tiroid yang terikat dengan glikoprotein disebut Tiroglobulin (hormon jenis lain disimpan dalam sel parenkhim); folikel dikelilingi pembuluh darah kapiler.

2.      Sel parafolikuler tersebar diantara folikel Tiroid (sel C)

Sel folikuler (sel prinsipal) : Sel pipih sel columnar rendah.. Inti bulat,RER,Ribosome bebas, Lysosome, Mitokondria, Aparatus Golgi,banyak vesikel diduga mengandung tiroglobulin. Jodium berada didalam folikel, penting untuk membentuk T3 dan T4àmenstimuli metabolisme badan

Sel parafolikuler (sel C,sel jernih atau clear cells). Tersebar diantara folikel Tiroid. Sel ini 2-3 kali lebih besar dari sel folikuler tetapi jumlahnya hanya 0,1 % dari seluruh sel epitel dalam kelenjar Tiroid. Inti bulat, RER, mitokondria panjang, Aparatus Golgi, secretory granule berisi Calcitonin (tirocalcitonin) àmenghambat aktifitas osteoklas dalam meresorbsi tulang

Sintesa dan ekskresi hormon Tiroid (T3 dan T4). Efek fisiologi T3 dan T4 :

1.      Meningkatkan metabolisme Karbohidrat

2.      Menghambat sintesa cholesterol,fosfolipid dan trigliserde

3.      Menurunkan berat badan dan menambah denyut jantung

4.      Meningkatkan metabolisme, aktifitas respirasi, nafsu makan, kontraksi otot (tremor), lelah, impoten pada pria, DUB pada wanita.

Kelenjar paratiroid.. Jumlahnya ada 4 buah terletak pada bagian belakang kel.Tiroid dan masing-masing dibungkus oleh kapsul jaringan ikat kolagen. Memproduksi hormon Paratiroid (PTH) yang bekerja pada tulang, ginjal dan intestinum mempertahankan konsentrasi Calsium darah.

Organisasi seluler.

1.      Panjang 5mm, lebar 4 mm, tebal 2mm, berat 25 – 50 mg.

2.      Dari kapsul septa-septa mengandung pemb.darah, saraf dan limfe.

3.      Mengandung 2 macam sel Chief cells dan oxyphyl cells

a.       Chief cells :

-          5-8 mikrometer mengandung granula lipofuscin mengandung paratiroid hormone

-          Ribosome memproduksi preproparatiroid hormon dan disimpan dalam RES sebagai proparatiroid hormonà disimpan dalam granula sekresi sebagai PTH exositosis

b.      Oxyphil cells.

-          Sebagai sel intermediate ?,penunjang ? belum jelas.

-          Jumlah lebih sedikit daripada chief cell.

-          Mitokondria lebih banyak tetapi RES dan Gogi lebih sedikit.

-          Glucosa banyak disekitar mitokondria.

 

Efek fisiologi PTH

a.       PTH menstimuli tulang, ginjal dan secara tidak langsung intestinum.

b.      Bila calsium darah berkurang àPTH dapat segera dibentuk karena calsium sangat diperlukan dalam mempetahankan homeostasis dalam impuls saraf, plasmalema dan otot.

Korelasi klinik

a.       Hiperparatiroidisme primer karena tumor paratiroid.

b.      Hiperparatiroidisme sekunder karena penyakit Rickets akibat defisiensi vitamin D à absorbsi calsium intestinum rendah àkonpensasi produksi PTH harus ditambah à keropos tulang, tumor tulang hiperparatiroidi

 

Kelenjar suprarenal (Adrenal) : Terletak pada puncak kedua ginjal manusia. Dibagi dalam 2 bagian

  1. Cortex dibentuk oleh

a.       Zona glomerulosa aldosteron

b.      Zona fasikulata Cortison

c.       Zona reticularis Testosteron

 

  1. Medula Epinefrin dan norepinefrin

Fungsi utama dari kelenjar adrenal adalah mempertahankan lingkungan dalam badan agar berada dalam keadanan konstan. Sekresi kelenjar korteks dirangsang oleh ACTH, Sekresi kelenjar medula dirangsang oleh nukleus dalam Hipotalamus melelui saraf Splachnikus melalui saraf simpatis yang berakhir diantara sel medulla.atas respons terhadap takut, stress menyebabkan denyut jantung naik dan masunya glukosa dari hati.

Cortex suprarenal

a.       Zona glomerulosa mineralokortikoid contoh : aldosteron

b.      Zona Fasikulata glukokortikoid ; contoh : kortison

c.       Zona Retikularis sex hormon

Medula suprarenalis

a.       Sel Chromafin

b.      Menghasilkan epinefrin dan norepinefrin

c.       Dianggap sebagai “modified symphatetic ganglion” terdiri atas postganglionic neuron tanpa dendrit dan akson.

Histofisiologi kelenjar suprarenalis

a.       Menghasilkan mineralokortikoid (aldosteron), glukocortikoid, dan androgen.

b.      Mempertahankan keseimbangan “internal environtment”dengan memberikan respons fisiologis terhadap stress akut, jejas, atau kekurangan nutrisi dan air dalam kurun waktu lama.

 

Kelenjar Pineal (Pineal body). Sekresinya dipengaruhi oleh periode terang dan gelap dari hari. Projeksi dari diensefalon. Dilapisi oleh piamater yang selanjutnya membagi dalam lobus incomplet dimana suplay darah menuju ke kelenjar. Dibentuk oleh sel pinealosit dan sel interstisial. Pinealosit. nti sferis, SER, RER,Golgi, Mitikondria, Cytoskeleton. Produksi Melantonin (disekresi waktu  malam) ngantuk , serotonin (diproduksi pada siang hari). Dapat mengeliminasi radikal bebas pada waktu stress. Di negeri kutub melantonin berlebih àseasonal afective disorder (SAD) malas dan cenderung depresi dan mempengaruhi cyclic gonadal activity

Sel interstisial

a.       Semacam sel gilia

b.      Mengandung pengendapan kalsium disebut aranacea (pasir otak)

 

Kelenjar Timus. Produksi hormon Timosin alfa, beta 1 sampai lima (B1àB5), timopoietin I dan II, Thimic. Humoral Factor (THF), Thymostimulin factor thymic serum (FTS). Fungsinya: maturasi sel T, membantu aktifitas sel limfosit B, mempangaruhi sekresi hormon reproduksi dari hipofise. Sel targenya adalah Limfosit T dan B

Hormon pada saluran cerna

1.      Secretin : Hormon poliperpida yang diproduksi oleh mukosa duodenum. Merangsang sekresi “pancreatic juice”yang kaya bicarbonate untuk menetralisisir asam dalam usus (sel targetnya adalah sel pankreas)

2.      Cholecystokinin (CCK). Diproduksi oleh mukosa duodenum. Menstimuli kontraksi kantong empedu dan sekresi “pancreatic juice”. Dikenal juga 2 hormon yang bekerja pada usus (villikinin,merangsang kontraksi villi dan motilin, merangsang motilitas usus) dan 2 hormon lain yang bekerja pada lambung yaitu bombesin, merangsang sekresi asam lambung dan menghambat motilitas lambung serta “gastric – Inhibitory polipeptida”yang menghambat sekresi asam lambung

3.      Gastrin. Diproduksi oleh musosa lambung. Merangsang sekresi asam lambung dan enzym digestive

Placenta : Organ yang berkembang pada wanita hamil merupakan sumber nutrisi bagi fetus yang sedang berkembang. Memproduksi estrogen, progesteron dan “human choreonic gonadotrofic hormon” (HCG).

Prostaglandin : Substansi asam lemak tidak jenuh yang terdiri dari 20 Carbon. Dibentuk oleh asam lemak yang membentuk struktur membrana sel àstruktur tipe khusus prostaglandin tergantung dari asam lemakyang ada dalam membrana selMula – mula diduga berasal dari prostat àprostaglandin. Dikenal ada 16 jenis prostaglandin yang termasuk dalam 9 klas prostaglandin yang diberi nama PGA, PGJ, PGI. Mulai dikenal mula-mula diproduksi di kelenjar grostat maka diberikan nama prostaglendin, belakangan dikenal ada 16 jenis prostaglandin yang termasuk dalam 9 klas prostaglandin yang diberi nama PGA.

 

Progesteron : Pada awal kehamilan hormon progesteron dihasilkan oleh corpus luteum dan setelah itu secara bertahap dihasilkan oleh plasenta. Kadar hormon ini meningkat selama hamil dan menjelang persalinan mengalami penurunan. Produksi maksimum diperkirakan 250 mg/hari.

Aktivitas progesterone diperkirakan :

a)      Menurunkan tonus otot polos:

o   Motilitas lambung terhambat sehingga terjadi mual

o   Aktivitas kolon menurun sehingga pengosongan berjalan lambat, menyebabkan reabsorbsi air meningkat, akibatnya ibu hamilmengalami konstipasi.

o   Tonus otot menurun sehingga menyebabkan aktivitas menurun.

o   Tonus vesica urinaria dan ureter menurun menyebabkan terjadi statis urine.

b)      Menurunkan tonus vaskuler: menyebabkan tekanan diastolic menurun sehingga terjadi dilatasi vena.

c)      Meningkatkan suhu tubuh

d)     Meningkatkan cadangan lemak

e)      Memicu over breathing : tekanan CO2 (Pa CO2) arterial dan alveolar menurun.

f)       Memicu perkembangan payudara

Estrogen Pada awal kehamilan sumber utama estrogen adalah Ovarium. Selanjutnya estrone dan estradiol dihasilkan oleh plasenta dan kadarnya meningkat beratus kali lipat, out put estrogen maksimum 30 – 40 mg/hari.Kadar terus meningkat menjelang aterm.

Aktivitas estrogen adalah :

a)        Memicu pertumbuhan dan pengendalian fungsi uterus

b)        Bersama dengan progesterone memicu pertumbuhan payudara

c)        Merubah konsitusi komiawi jaringan ikat sehingga lebih lentur dan menyebabkan servik elastic, kapsul persendian melunak, mobilitas persendian meningkat.

d)       Retensi air

e)        Menurunkan sekresi natrium.

Kortisol. Pada awal kehamilan sumber utama adalah adreanal maternal dan pada kehamilan lanjut sumber utamanya adalah plasenta. Produksi harian 25mg/hari. Sebagian besar diantaranya berikatan dengan protein sehingga tidak bersifat aktif.Kortisol secara simultan merangsang peningkatanproduksi insulin dan meningkatkan resistensi perifer ibu pada insulin, misalnya jaringan tidak bisa menggunakan insulin, hal ini mengakibatkan tubuh ibu hamil membutuhkan lebih banyak insulin. Sel- sel beta normalpulau Langerhans pada pankreas dapat memenuhi kebutuhan insulin pada ibu hamil yang secara terus menerustetap meningkat sampai aterm. Ada sebagian ibu hamil mengalami peningkatan gula darah hal ini dapat disebabkan karena resistensi perifer ibu hamil pada insulin.

Human Chorionic gonadotropin (HCG). Hormon HCG ini diproduksi selama kehamilan. Pada hamil muda hormon ini diproduksi oleh trofoblas dan selanjutnya dihasilkan oleh plasenta. HCG dapat untuk mendeteksi kehamilan dengandarah ibu hamil pada 11 hari setelah pembuahan dan mendeteksi pada urine ibu hamil pada 12–14 hari setelah kehamilan. Kandungan HCGpada ibu hamil mengalami puncaknya pada 8-11 minggu umur kehamilan. Kadar HCG tidak boleh dipakai untuk memastikan adanya kehamilan karena kadarnya bervariasi, sehingga dengan adanya kadar HCG yang meningkat bukan merupakan tanda pasti hamil tetapi merupakan tanda kemungkinan hamil. Kadar HCG kurang dari 5mlU/mldinyatakan tidak hamil dan kadar HCG lebih 25 mlU/ml dinyatakan kemungkinan hamil.Apabila kadar HCG rendah maka kemungkinan kesalahan HPMT, akan mengalami keguguran atau kehamilan ektopik. Sedangkan apabila kadar HCG lebih tinggi dari standart maka kemungkinan kesalahan HPMT, hamil Mola Hydatidosa atau hamil kembar.HCG akan kembali kadarnya seperti semula pada 4-6 mg setelah keguguran, sehingga apabila ibu hamil baru mengalami keguguran maka kadarnya masih bisa seperti positif hamil jadi hati–hati dalam menentukan diagnosa, apabila ada ibu hamil yang mengalami keguguran untuk menentukan diagnosa tidak cukup dengan pemeriksaan HCG tetapi memerlukan pemeriksaan lain.

Human Placental Lactogen. Kadar HPL atau Chorionic somatotropin ini terus meningkat seiring dengan pertumbuhan plasenta selama kehamilan.Hormon ini mempunyai efek laktogenik dan antagonis insulin.HPL juga bersifat diabetogenik sehingga menyebabkan kebutuhan insulin padawanita hamil meningkat.

Relaxin. Dihasilkan oleh corpus luteum, dapat dideteksi selama kehamilan, kadar tertinggi dicapai pada trimester pertama. Peran fisiologis belum jelas, diduga berperan penting dalam maturasi servik.

Hormon Hipofisis. Terjadi penekanan kadar FSH dan LH maternal selama kehamilan, namun kadar prolaktin meningkat yang berfungsi untuk menghasilkan kholostrum. Pada saat persalinan setelah plasenta lahir maka kadar prolaktin menurun, penurunan ini berlangsung terus sampai pada saat ibu menyusui. Pada saat ibu menyusui prolaktin dapat dihasilkan dengan rangsangan pada puting pada saat bayi mengisap puting susu ibu untuk memproduksi ASI.

 

D.    SISTEM KEKEBELAN

Pada ibu hamil terjadi perubahan pH pada vagina, sekresi vagina berubah dari asam menjadi lebih bersifat basa sehingga pada ibu hamil lebih rentan terhadap infeksi pada vagina. Mulai kehamilan 8 minggu sudah kelihatan gejala terjadinya kekebalan dengan adanya limfosit–limfosit. Semakin bertambahnya umur kehamilan maka jumlah limfosit semakin meningkat. Dengan tuanya kehamilan maka ditemukan sel–sel limfoid yang berfungsi membentuk molekul imunoglobulin. Imunoglobulin yang dibentuk antara lain : Gamma–A imunoglobulin: dibentuk pada kehamilan dua bulan dan baru banyak ditemukan pada saat bayi dilahirkan. Gamma–G imunoglobulin: pada janin diperoleh dari ibunya melalui plasenta dengan cara pinositosis, hal ini yang disebut kekebalan pasif yang diperoleh dari ibunya. Pada janin ditemukan sedikit tetapi dapat dibentuk dalam jumlah banyak pada saat bayi berumur dua bulan. Gamma–M imunoglobulin: ditemukan pada kehamilan 5 bulan dan meningkat segera pada saat bayi dilahirkan

1.      Trimester I

Peningkatan PH vagina menyebabkan wanita hamil rentan terhadap infeksi vagina. Sistem pertahanan tubuh ibu tetap utuh, kadar immunoglobin dalam kehamilan tidak berubah.

2.      Trimester II

Janin sebenarnya merupakan benda asing bagi ibunya karena hasil pertemuan dua gamet yang berlainan. Namun ternyata janin dapat diterima oleh sistem imunitas tubuh, hal ini merupakan keajaiban alam dan belum ada gambaran jelas tentang mekanisme sebenarnya yang berlangsung pada tubuh ibu hamil. Imunologi dalam janin kebanyakan dari ibu ke janin sekitar 16 minggu kehamilan dan terus meningkat ketika kehamilan bertambah, tetapi sebagian besar lagi diterima janin selama empat minggu terakhir kehamilan.

3.      Trimester III

Human chorionic gonadotropin dapat menurunkan respons imun wanita hamil. Selain itu, kadar IgG, IgA, dan IgM serum menurun mulai dari minggu ke 10 kehamilan, hingga mencapai kadar terendah pada minggu ke 30 dan tetap berada pada kadar ini hingga trimester terakhir. Perubahan-perubahan ini dapat menjelaskan peningkatan risiko infeksi yang tidak masuk akal pada wanita ham

 

E.     SISIEM PEREKEMIHAN

Hormon estrogen dan progesteron dapat menyebabkan ureter membesar, tonus otototot saluran kemih menurun. Kencing lebih sering (poliuria), laju filtrasi glumerulus meningkat sampai 69 %. Dinding saluran kemih dapat tertekan oleh pembesaran uterus yang terjadi pada trimester I dan III, menyebabkan hidroureter dan mungkin hidronefrosis sementara. kadar kreatinin, urea dan asam urat dalam darah mungkin menurun namun hal ini dianggap normal. Wanita hamil trimester I dan III sering mengalami sering kencing (BAK/buang air kecil) sehingga sangat dianjurkan untuk sering mengganti celana dalam agar tetap kering.

Sistem perkemihan adalah sistem yang  berkaitan dengan fungsi eliminasi dan produksi urine dalam tubuh.Sistem ini juga dianggap penting yang berhubungan dengan kontrol keseimbangan air dan elektrolit serta tekanan darah.Uterus pada wanita tidak hamil berada tepat di belakang dan sebagian di atas kandung kemih.Saat Hamil,uterus membesar mempengaruhi semua bagian saluran kemih pada waktu yang berbeda dan hormon kehamilan memberikan pengaruh yang lebih besar dibandingkan efek mekanis.

Ada beberapa organ perkemihan mengalami perubahan–perubahan selama kehamilan, yang termasuk  organ sistem perkemihan adalah:

  1. Ginjal (Ren) dan Perubahannya.

Bentuk seperti kacang panjang,terletak di belakang dari bagian abdomen. Ren kiri terletak setinggi Vertebra lumbal  I – IV dan Ren kiri terletak  setengah badan vertebra lebih rendah daripada yang kiri karena di sebelah kanan ada hepar.Mempunyai 2 ekstremitas superior (ada glandula supraren/kelenjar anak ginjal). Dan ekstremitas inferior.Mempunyai 2 margo lateral dan margo medial (ada hilus renalis) merupakan tempat keluar masuknya vasa,saraf,limfe dan ureter. Pada kehamilan Ginjal berfungsi untuk mengelola zat-zat sisa dan kelebihan yang dihasilkan akibat peningkatan volume darah dan curah jantung juga produk metabolisme tetapi juga menjadi organ utama yang mensekresi produk sisa dari janin.Pada kehamilan trimester I ginjal mengalami peningkatan pada panjangnya dan merupakan akibat terbesar dari peningkatan aliran darah ginjal dan volume vaskuler. Dilatasi kaliks dan pelviks ginjal dan semakin nyata pada Trimester II kehamilan yang bisa meningkatkan resiko infeksi saluran kemih. Pada Trimester III Biasanya terjadi hidronefrosis terjadi pada 80-90% wanita.mungkin disebabkan oleh respons ginjal oleh progesteron dan peningkatan. Tekanan intraureter superior terhadap tepi pelviks. Hidronefrosis lebih sering terjadi pada ginjal kanan, dan kemungkinan besar disebabkan oleh peningkatan distensi urethra kanan.

  1. Ureter

Merupakan saluran yang menghubungkan dari Ren menuju ke vesika Urinaria. Ureter memanjang dan membentuk kurva tunggal atau ganda yang tampak seperti sebuah belitan pada pemeriksaan sinar-X. Pada Trimester I Begitu uterus menjadi organ abdomen, penambahan massanya menekan ureter pada tepian pelviks. Kompresi ini menyebabkan peningkatan tonus intraureter yang terletak di atas pelvis. Hal ini yang menyebabkan produksi urin yang meningkat. Juga meningkatkan diameter lumen ureter, dan hipertonisitas serta hipomotilitas. Karena perubahan ini, pada Trimester II volume ureter mungkin meningkat 25 kali dibandingkan dengan keadaan tidak hamil, equivalen dengan peningkatan 300 ml Urine. Dalam kehamilan ureter kanan dan kiri mengalami pembesaran karena pengaruh progesteron. Akan tetapi, ureter kanan lebih lebih membesar karena lebih banyak mendapat tekanan dibandingkan dengan ureter kiri. Hal ini disebabkan karena uterus lebih sering memutar ke arah kanan atau karena orang banyak beraktifitas dengan bagian kanan tubuh. Pada Trimester III Akibat tekanan pada ureter  kanan tersebut, lebih sering terjadi Hidroureter. Hidroureter terjadi saat uterus mulai keluar dari panggul dan masuk kedalam abdomen dan menekan ureter saat melewati tepi panggul. Hidroureter lebih menonjol pada bagian kanan daripada bagian kiri akibat Dekstrorotasiuterus saat keluardari panggul.

  1. Vesika Urinaria

Merupakan suatu kantong muskulomembran yang berfungsi untuk menampung urine.Pada kehamilan Trimester I tonus kandung kemih menurun sebagai respons otot polos terhadap efek progesteron. Kapasitas kandung kemih meningkat hingga 1 liter yang menyebabkan ibu hamil lebih sering kencing. Karena pembesaran uterus selama Trimester II kehamilan, kandung kemih terdorong ke arah anterior dan superior.Perpindahan ini mengubah letak intravesikuler ureter, yang kemudian menyebabkan regurgitasi urin ke Ureter pada saat berkemih.Pada Trmester III Permukaan mukosa menjadi hiperemia dan edema sehingga terjadi peningkatan resiko trauma pada persalinan. Selanjutnya jika pada kandung kemih penuh maka akan disalurkan ke urethra

  1. Urethra

Merupakan saluran terakhir dari saluran kemih.Memiliki panjang 4 cm pada wanita dan terdiri dari saluran sempit yang berada di dalam lapisan luar dinding vagina anterior. Urethra bermula dari leher vesika urinaria dan terbuka kedalam vestibulum vulva sebagai meatus urethra. Selama Kehamilan Trimester I, urethra sedikit memanjang dan pada Trimester II, Uretrhra akan  lebih memanjang terutama pada Trimester III, urethra akan lebih memanjang karena Vesika Urinaria tertarik keatas ke arah abdomen dan dapat bertambah panjang beberapa centimeter.

Pola normal berkemih pada wanita tidak hamil, pada siang hari,berkebalikan dengan pola pada wanita hamil. Wanita yang hamil mengumpulkan cairan (air dan natrium) selama siang hari dalam bentuk edema dependen akibat tekanan uterus padapembuluh darah panggul dan vena kava inferior. Dan kemudian mensekresikan cairan tersebut pada malam hari melalui kedua ginjal ketika wanita berbaring.

1.      Trimester I

Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kencing tertekan sehingga sering timbul kencing. Dan keadaan ini hilang dengan tuanya kehamilan bila uterus gravidus keluar dari rongga panggul. Bila satu organ membesar, maka organ lain akan mengalami tekanan, dan pada kehamilan tidak jarang terjadi gangguan berkemih pada saat kehamilan. Ibu akan merasa lebih sering ingin buang air kecil. Pada bulan pertama kehamilan kandung kemih tertekan oleh uterus yang mulai membesar. Pada kehamilan normal fungsi ginjal cukup banyak berubah. Laju filtrasi glomerulus dan aliran plasma ginjal meningkat pada awal kehamilan. Ginjal wanita harus mengakomodasi tuntutan metabolisme dan sirkulasi ibu yang meningkat dan juga mengekskresi produk sampah janin. Ginjal pada saat kehamilan sedikit bertambah besar, panjangnya bertambah 1-1,5 cm. Ginjal berfungsi paling efisien saat wanita berbaring pada posisi rekumbeng lateral dan paling tidak efisien pada saat posisi telentang. Saat wanita hamil berbaring telentang, berat uterus akan menekan vena ekava dan aorta, sehingga curah jantung menurun. Akibatnya tekanan darah ibu dan frekuensi jantung janin menurun, begitu juga dengan volume darah ginjal.

2.      Trimester II

Kandung kencing tertekan oleh uterus yang membesar mulai berkurang, karena uterus sudah mulai keluar dari uterus. Pada trimester 2, kandung kemih tertarik ke atas dan keluar dari panggul sejati ke arah abdomen. Uretra memanjang sampai 7,5 cm karena kandung kemih bergeser ke arah atas. Kongesti panggul pada masa hamil ditunjukkan oleh hyperemia kandung kemih dan uretra. Peningkatan vaskularisasi ini membuat mukosa kandung kemih menjadi mudah luka dan berdarah. Tonus kandung kemih dapat menurun. Hal ini memungkinkan distensi kandung kemih sampai sekitar 1500 ml. Pada saat yang sama, pembesaran uterus menekan kandung kemih, menimbulkan rasa ingin berkemih walaupun kandung kemih hanya berisi sedikit urine.

3.      Trimester III

Pada akhir kehamilan, bila kepala janin mulai turun ke pintu atas panggul keluhan sering kencing akan timbul lagi karena kandung kencing akan mulai tertekan kembali. Selain itu juga terjadi hemodilusi menyebabkan metabolisme air menjadi lancar. Pada kehamilan tahap lanjut, pelvis ginjal kanan dan ureter lebih berdilatasi daripada pelvis kiri akibat pergeseran uterus yang berat ke kanan akibat terdapat kolon rektosigmoid di sebelah kiri. Perubahan-perubahan ini membuat pelvis dan ureter mampu menampung urin dalam volume yang lebih besar dan juga memperlambat laju aliran urin.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar