Rabu, 31 Maret 2021

KEBUTUHAN FISIK PADA IBU HAMIL TRIMESTER I, II DAN III

 

            HAND OUT KEBUTUHAN FISIK PADA IBU HAMIL TRIMESTER I, II DAN III

 

Mata Kuliah                               : Asuhan Kebidanan Kehamilan

Kode Mata Kuliah                      : Bd. 308

Beban Sks                                : 4 SKS

Pokok Bahasan                                     : Kebutuhan Fisik Pada Ibu Hamil Trimester I, II Dan III

Sub Pokok Bahasan                  :             

a.         Oksigen

b.         Nutrisi

c.         Personal hygiene

d.         Eliminasi

e.         Seksual

f.          Mobilisasi, body mekanik

g.         Exercise/senam hamil

h.         Istirahat/tidur

 

OBJEK PRILAKU SISWA

 

 

 


Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa diharapkan dapat :

1.      Memahami kebutuhan fisik ibu hamil tentang Oksigen

2.      Memahami kebutuhan fisik ibu hamil tentang Nutrisi

3.      Memahami kebutuhan fisik ibu hamil tentang Personal hygiene

4.      Memahami kebutuhan fisik ibu hamil tentang Pakaian

5.      Memahami kebutuhan fisik ibu hamil tentang Eliminasi

6.      Memahami kebutuhan fisik ibu hamil tentang Seksual

7.      Memahami kebutuhan fisik ibu hamil tentang Mobilisasi, body mekanik

8.      Memahami kebutuhan fisik ibu hamil tentang Exercise/senam hamil

9.      Memahami kebutuhan fisik ibu hamil tentang Istirahat/tidur

REFERENSI

 

 

 


1.       Erna, Yuyun, dan Heriyati. 2005. Gizi dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta : ECG

2.       Martini, Fairus dan Prasetyowati. 2004. Gizi dan Kesehatan Reproduksi. Jakarta : Dian Rakyat

 

 

KEBUTUHAN FISIK PADA IBU HAMIL TRIMESTER I, II DAN III

                                                                                                                            

1.       Kebutuhan Oksigen

Seorang ibu hamil sering mengeluh tentang rasa sesak dan pendek nafas. Hal ini disebabkan karena diafragma tertekan akibat membesarnya rahim. Kebutuhan oksigen meningkat 20 %. Ibu hamil sebaiknya tidak berada di tempat- tempat yang terlalu ramai dan penuh sesak, karena akan mengurangi masukan oksigen.

Kebutuhan Oksigen Bagi Ibu Selama Kehamilan Trimester I, II, dan III. Oksigen (O2) merupakan kunci segala kehidupan. Kita bisa hidup beberapa hari tanpa makanan dan air, tetapi tidak dapat hidup selama 4 menit saja tanpa oksigen. Bahkan sel-sel otak kita akan mati bila dalam waktu 15 detik tanpa adanya oksigen. Setiap sel didalam tubuh manusia membutuhkan oksigen, untuk membelah, untuk bertumbuh dan untuk sel tetap hidup. Pada dasarnya, kebutuhan oksigen pada manusia adalah sama, termasuk pada wanita yang sedang mengandung/hamil. Betapa pentingnya oksigen bagi kehidupan menjadikan oksigen tersebut menjadi perhatian khusus terlebih pada ibu hamil.

Pada ibu hamil, kebutuhan oksigen meningkat dari 500 ml menjadi 700 ml dan ini relatif sama dari trimester I, II dan III. Hal ini merupakan hal yang wajar, karena konsumsi oksigen pada ibu hamil meningkat seiring dengan bertambahnya kebutuhan untuk dirinya dan janin yang dikandungnya. Oksigen yang dimaksud dalam pembahasan ini adalah oksigen yang sehat dan termasuk dalam kriteria oksigen yang baik.

Adapun kriteria oksigen yang baik dan dibutuhkan oleh ibu hamil adalah sebagai berikut :

a.        Bersih dan Segar. Kriteria oksigen ini bisa didapatkan pada tempat yang bersih dan asri. Oleh karena itu, ibu yang sedang hamil dianjurkan untuk berolah raga pada pagi hari ( jalan pagi), hal ini dimaksudkan agar konsumsi oksigen yang masih bersih dan segar dapat berlangsung. Oksigen kotor yang didapatkan sebelumnya bertukar dengan oksigen yang segar dan bersih.

b.      Tidak Berpolusi dan Kotor. Dengan semakin banyaknya jumlah kendaraan bermotor menjadikan semakin rentannya oksigen yang kita hirup mengandung zat yang berbahaya buat tubuh, mulai dari udara yang mengandung timbel sampai yang mengandung residu. Polusi udara dapat menimbulkan gangguan kesehatan pada manusia melalui berbagai cara, antara lain dengan merangsang timbulnya atau sebagai faktor pencetus sejumlah penyakit. Kelompok yang terkena terutama bayi, orang tua dan golongan berpenghasilan rendah biasanya tinggal di kota-kota besar dengan kondisi perumahan dan lingkungan yang buruk. Hal inilah yang menjadi alasan kenapa seorang ibu hamil dianjurkan untuk menghindari tempat yang berpolusi, agar tidak menghirup oksigen yang telah tercemar yang dapat mengganggu perkembangan janin didalam rahimnya.

c.       Tidak Bau. Adapun alasan kenapa seorang ibu hamil tidak diperbolehkan menghirup udara yang berbau dikarenakan indera penciuman seorang ibu hamil semakin sensitif yang tidak tahan terhadap bau yang kuat. Si ibu hamil akan muntah karena tidak tahan menghirup oksigen yang berbau. Apabila berlanjut dapat mengganggu kondisi kesehatannya dan janin yang dikandungnya. Untuk itu seorang ibu hamil harus menghindari tempat keramaian yang memiliki kualitas oksigen yang buruk, seperti terminal, ataupun ruangan yangsering digunakan untuk merokok.

Kebutuhan oksien berhubungan dengan perubahan system perapasan pada masa kehamilan. Kebutuhan oksigen selama kehamilan meningkat sebagai respon tubuh terhadap akselerasi metabolisme rate perlu untuk menambah masa jaringan pada payudara, hasil konsepsi dan masa uterus dll. Akibat :

a)       Terjadi perubahan anatomi paru, diameter torak meningkat  + 2cm lingkaran dada akan meningkat 5 - 7 cm, sudut Costa + 68° sebelum kehamilan menjadi 103° pada kehamilan trimester ketiga.

b)       Fungsi Pulmonory

·         Wanita hamil bernapas lebih dalam (karena meningkatnya tidal volume, jumlah pertukaran gas pada setiap kali nafas).

·         Meningkatnya volume tidal respiratory dihubungkan dengan respiratory rate normal akibat dari meningkatnya volume respiratory kira-kira 26% permenit. Hal ini ang akan menyebabkn menurnnya konsentrasi CO de alveoli.

·         Perubahan pusat ke respiratory ini akibat dari menurunnya ambang CO, progesterone dan estrogen diduga bertanggungjawab terhadap meningkatnya sensitifitas pada pusat persyarafan.

c)       BMR. Meningkat 15% - 20%, vasedilatasi periper dan akselerasi aktifitas kelenjar keringat membantu menghilangkan panas yang berlebihan dan dihasilkan dari peningkatan metabolism selama kehamilan.

 

 PERUBAHAN PERNAPASAN AKIBAT KEHAMILAN

Untuk memelihara kesehatan ibu dan janin dalam kandungan, pada tubuh seorang ibu hamil akan terjadi upaya mengompensasi pemasukan oksigen ke dalam tubuh ibu yang semula hanya untuk kebutuhan satu individu pada saat hamil menjadi dua individu dan 3-4 individu pada kehamilan ganda. Fungsi dan anatomi saluran pernapasan juga berubah menjadi sebagian besar pernapasan dilakukan secara diafragmatik. Diafragma terkadang ke atas, sedangkan tulang rusuk lebih menonjol akibat adanya pembesaran uterus. Adanya peningkatan kadar hormon progesteron menyebabkan otot-otot polos alveoli menjadi rileks. Uterus menahan diafragma dari bawah. Dengan demikian, pernapasan pada ibu hamil lebih dalam, namun frekuensi tidak berubah. (Mandriwati, G.A. 2008. Asuhan Kebidanan Ibu Hamil. Jakarta : Buku kedokteran EGC)

 

Paru paru bekerja lebih berat untuk keperluan ibu dan janin. Pada hamil aterm sebelum kepala masuk ke panggul, paru paru terdesak ke atas sehingga menyebabkan sesak nafas. Untuk mencegah hal tersebut makaibu hamil perlu :

§  Latihan nafas dengan senma hamil

§  Tidur dengan bantal yang tinggi

§  Makan tidak terlalu banyak

§  Hentikan merokok

§  Konsultasi ke dokter bila ada ganguan nafas seperti asma uterus dan oksigenasi fetoplasenta dengan mengurangi tekanan vena asenden (hipotensisupine)

 

2.       Nutrisi

Nutrisi dan gizi yang baik pada masa kehamilan akan sangat membantu ibu hamil dan janinnya melewati masa tersebut. Pada dasarnnya menu makan yang diperlukan adalah pola makan yang sehat. Hanya saja Ibu hamil harus lebih berhati-hati ketika memilih makanan. Dengan kebutuhan nutrisi yang meningkat seperti kalsium, zat besi, asam folat, dan sebagainya, ibu hamil pun perlu dikontrol kenaikan berat badannya. Kenaikan yang ideal berkisar antara 12-15 kilogram. Jika lebih banyak dari itu dikhawatirkan dapat mempengaruhi tekanan darah. Anjurkanlah wanita hamil makan yang secukupnya saja, cukup mengandung protein hewani dan nabati, karena kebutuhan kalori selama kehamilan meningkat. Kenaikan berat badan wanita hamil berkisar antara 6,5 – 16 kg selama kehamilan. Bila berat badan tetap atau menurun, semua makan yang dianjurkan terutama yang mengandung protein dan besi. Bila BB naik dari semestinya dianjurkan mengurangi makanan yang mengandung karbohidrat, lemak jangan dikurangi apalagi sayur dan buah. Berikut ini daftar asupan gizi yang harus dipenuhi oleh ibu hamil.

a.       Kalori. Pada masa kehamilan kebutuhan kalori naik antara 300-400 kkal per harinya. Kalori ini dapat dipenuhi dari sumber makanan yang bervariasi, dengan menu 4 sehat 5 sempurna sebagai acuaannya. Sebaiknya 55% didapatkan dari umbi-umbian serta nasi sebagai sumber karbohidrat, lemak nabati dan hewani 35 %, serta 10 % berasal dari sayur dan buah-buahan.

b.        Asam folat. Janin sangat memerlukan asam folat dalam jumlah cukup banyak yang berguna untuk pembentukan syaraf. Pada trimester pertama bayi membutuhkan 400 mikrogram dalam setiap harinya. Jika kekurangan asam folat, maka perkembangan janin menjadi tidak sempurna dan bisa membuat bayi lahir dengan kelainan, misalnya tanpa batok kepala, bibir sumbing, atau tulang belakang tidak tersambung. Asam folat diperoleh dari buah-buahan, sayuran hijau, dan beras merah.

andungan nutrisi yang dikenal sebagai asam folat ini berperan penting dalam mengurangi risiko cacat lahir, termasuk cacat tabung saraf pada janin yang memengaruhi otak serta sumsum tulang belakang janin. Contoh cacat lahir lainnya seperti spina bifida dan anencephaly. Kebutuhan asam folat harian di masa kehamilan adalah 600 sampai 800 mikrogram. Adapun sumber asam folat bisa Anda dapatkan pada sayuran hijau, kacang-kacangan, telur, hati sapi, buah jeruk, stroberi, lemon, mangga, dan tomat.

c.        Protein. Asupan protein diperlukan untuk zat pembangun, pembentukan darah, dan sel. Kebutuhan ibu hamil akan protein adalah 60 gram setiap harinya, atau 10 gram lebih banyak daripada biasanya. Makanan berprotein didapat dari kacang-kacangan, tahu-tempe, putih telur, dan daging.

d.       Kalsium. Zat ini berfungsi untuki pertumbuhan tulang dan gigi. Dengan pemenuhan kebutuhan kalsium yang cukup selama kehamilan, ibu hamil dapat terhindar dari osteoporosis. Hal ini dikarenakan, jika kebutuhan kalsium sang ibu tidak mencukupi, kebutuhan kalsium janin diambil dari tulang ibunya. Makanan yang banyak mengandung kalsium diantaranya susu, dan produk olahan lain seperti vitamin A, D, B2, B3, dan C. Vitamin A sangat bermanfaat bagi mata, pertumbuhan tulang, dan kulit. Vitamin D dapat menyerap kalsium yang bermanfaat untuk pertumbuhan tulang dan gigi sang janin.

e.       Zat besi. Berfungsi dalam pembentukan darah, terutama untuk membentuk sel darah merah hemoglobin, serta mengurangi resiko ibu hamil terkena anemia. Kandungan zat besi sangat dibutuhkan pada masa kehamilan memasuki usia 20 minggu. Makanan yang banyak mengandung zat besi diantaranya hati, ikan, dan daging.

 

Tak hanya penambahan menu makanan, kehamilan juga dapat berdampak pada masalah makan. Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ibu hamil, Anda bisa melakukan beberapa langkah sederhana berikut ini:

a)       Makan pagi setiap hari. Jika sulit untuk makan pagi baik karena mual atau morning sickness yang dialami, cobalah makan roti gandum saat bangun tidur. Sertakan pula buah, oatmeal, sereal, serta susu rendah lemak atau yoghurt.

b)       Makanlah makanan berserat tinggi dan perbanyaklah asupan cairan, dari air putih atau pun jus buah, serta rajin berolahraga untuk mencegah konstipasi.

c)       Terapkan pola makan sehat dengan menu sereal gandum, sayuran, buah, dan kacang-kacangan.

d)       Hindari makanan pedas dan berlemak, terlebih jika Anda menderita penyakit maag. Disarankan makan dengan porsi kecil namun sering. Serta hindari berbaring setelah makan.

e)       Hindari mengonsumsi minuman beralkohol, kafein, minuman bersoda, ikan dengan kandungan merkuri tinggi.

 

2.1   Kebutuhan Gizi Ibu Hamil Trimester I (1-12 minggu)

Kebutuhan gizi ibu hamil pada trimester I meningkat secara minimal, karena pertumbuhan janin pada 3 bulan pertama masih lambat. Akan tetapi seluruh zat gizi yang dikonsumsi ibu hamil harus memenuhi kebutuhan janin, karena gizi menentukan nasib jabang bayi dikemudian hari. Pada trimester pertama kebutuhan zat gizi yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut :

a)       Kalori

b)       Protein

c)       Vitamin dan Mineral

Kebutuhan kalori selama kehamilan adalah sekitar 70.000 - 80.000 kilo kalori (kkal), dengan pertambahan berat badan sekitar 12,5 kg. Pertambahan kalori ini diperlukan terutama pada 20 minggu terakhir. Untuk itu, tambahan kalori yang diperlukan setiap hari adalah sekitar 285-300 kkal. Tambahan kalori diperlukan untuk pertumbuhan jaringan janin dan plasenta dan menambah volume darah serta cairan amnion (ketuban). Selain itu, kalori juga berguna sebagai cadangan ibu untuk keperluan melahirkan dan menyusui. Agar kebutuhan kalori terpenuhi, Anda harus menggenjot konsumsi makanan dari sumber karbohidrat dan lemak. Karbohidrat bisa diperoleh melalui serelia (padi-padian) dan produk olahannya, kentang, gula, kacang-kacangan, biji-bijian dan susu. Sementara untuk lemak, Anda bisa mengonsumsi mentega, susu, telur, daging berlemak, alpukat dan minyak nabati.

Vitamin ini dibutuhan untuk menjalankan lebih dari 100 reaksi kimia di dalam tubuh yang melibatkan enzim. Selain membantu metabolisma asam amino, karbohidrat, lemak dan pembentukan sel darah merah, juga berperan dalam pembentukan neurotransmitter (senyawa kimia penghantar pesan antar sel saraf). Semakin berkembang otak jianin, semakin meningkat pula kemampuan untuk mengantarkan pesan. Angka kecukupan vitamin B6 bagi ibu hamil adalah sekitar 2,2 miligram sehari. Makanan hewani adalah sumber yang kaya akan vitamin ini.

Kebutuhan ibu hamil di trimester III ini bukan hanya dari makanan tapi juga dari cairan. Ari sangat penting untuk pertubuhan sel-sel baru, mengatur suhu tubuh, melarutkan danmengatur proses metabolisma zat-zat gizi, serta mempertahankan volume darah yang meningkat selama masa kehamilan. Jika cukup mengonsumsi cairan, buang air besar akan lancar sehingga terhindar dari sembelit serta risiko terkena infeksi saluran kemih.  Sebaiknya minum 8 gelas air putih sehari. Selain air putih, bisa pula dibantu dengan jus buah, makanan berkuah dan buah-buahan. Tapi jangan lupa, agar bobot tubuh tidak naik berlebihan, kurangi minuman bergula seperti sirop dan softdrink. 

 

 2.2   Kebutuhan Gizi Ibu Hamil Trimester II (13-28 minggu)

Kebutuhan gizi pada trimester kedua dan ketiga perlu diperhatikan karena terkait erat dengan prkemngan intelegensia janin. Pada usia kehamilan 15-20 mg, otak janin mengalami pertumbuhan pesat sekali. Bahkan memasuki minggu ke-30 sampai bayi berusia 18 bulan, otak mengalami fase pertumbuhan pesat kedua. Memasuki trimester kedua dan ketiga ibu hamil membutuhkan zat gizi. Tambahan kalori pada trimester kedua 285 kalori setiap hari dibandingkan sebelum hamil. Konsuksi makanan ini setidaknya menghasilkan pertambahan bobot sekitar 8-15 kg sampai akhir trimester ketiga. Sejak trimester ketiga ini diusahakan untuk menambah bobot 0,5 kg setiap minggu. Diakhir bulan kelahiran, konsumsi karbohidrat (50-60% dari total kalori) diperlukan dalam takaran yang cukup unruk persiapan tenaga ibu dalam persalinan.

Kebutuhan protein untuk pertumbuhan janin dan plasenta, juga untuk memenuhi kebutuhan suplai darah darah. Kebutuhan protein didapat dari bahan makanan hewani seperti daging, ikan, telur dan nabati sepeti kacang-kacangan, tahu, dan tempe. Vitamin dan mineral tetap dibutuhkan pada trimester kedua. Zat besi biasanya mulai dikonsumsi pada kehamilan trimester kedua.

 

2.3   Kebutuhan Gizi Ibu Hamil Trimester III ( 29-40 minggu )

Pada trimester ke 3 tubuh membutuhkan vitamin B6 dalam jumlah banyak dibandingakn sebelum hamil. Vitamin ini dibutuhkan membentuk protein dari asam amino , darah merah, saraf otak, dan otot-otot tubuh. Bila protin tercukupi, maka kebutuhan vitamin B6 akan tercukupi pula. Makanan yang banyak  mengandung vitamin B6 ini antara lain ikan. Selain itu konsumsi juga bahan yang mengandung omega 3 yang banyak terkandung dalam daging ikan tuna dan salmon. omega 3 juga berperan dalam perkembangan otak dan retina janin.

      Zink dibutuhkan bagi sistem imunologi atau kekebalan tubuh. Konsumsi zink juga dapat menghindari lahirnya janin premature yang berperan dalam perkembangan otak janin, terutama trimester terakhir. Diduga kekurangan zink menyebabkan bibir sumbing. Makanan yang kaya zink antara lain daging sapi dan ikan. Kalsium dibutuhkan pada trimester I hingga trimester III, karena merupakan zat gizi penting selama masa kehamilan. Kebutuhan zat besi meningkat terutama pada awal trimester ke II khamilan. Faktanya hampir  70% ibu hamil di Indonesia menderita anemia. Sebab itu suplemen zat besi diupayakan untuk diberikan selama kehamilan guna memenuhi kebutuhan zat besi.

 

Kebutuhan gizi ibu hamil dengan bb normal

Kebutuhan energi pada kehamilan trimester I memerlukan tambahan 100 kkal/hari (menjadi 1.900 – 2000 kkal/hari). Ini berarti sama dengan menambah 1 potong (50 gr) daging sapi atau 2 buah apel dalam menu sehari. Selanjutnya pada trimester II dan III, tambahan energi yang dibutuhkan meningkat menjadi 300 kkal/hari, atau sama dengan mengkomsumsi tambahan 100 gr daging ayan atau minum 2 gelas susu sapi cair. Idealnya kenaikan bb sekitar 500 gr/minggu.

 

Kebutuhan makan ibu hamil dengan bb normal per hari

Nasi 6 porsi, sayuran 3 mangkuk, buah 4 potong, susu 2 gelas, daging ayam/ikan/telur 3 potong, lemak/minyak 5 sendok teh, gula 2 sendok makan.

 

Kebutuhan gizi ibu hamil gemuk

Ibu hamil yang terlalu gemuk tak boleh mengkomsumsi makanan dalamn jumlah sekaligus banyak. Sebaiknya berangsur – angsur, sehari menjadi 4 – 5 kali waktu makan. Penambahan energi untuk ibu hamil gemuk tidak boleh lebih dari 300 kkal/hari. Semestera penambahan berat badan tidak boleh lebih dari 3 kg/bulan atau 1 kg /minggu.

Makanan yang harus dikurangi adalah yang rasanya manis, gurih dan mengandung banyak lemak, seperti daging sapi, daging ayam dengan kulit, makanan berminyak dan sejenisnya. Daging boleh dikomsumsi 100 gr atau 1 potong besar/hari. Buah – buahan yang harus dibatasi adalah durian, nangka, advokad. Sedangkan untuk minyak paling banyak 20 gr/hari. Makanan yang kaya serat lainnya disarankan banyak dikomsumsi.

 

Kebutuhan makan ibu hamil gemuk per hari

Nasi 2 gelas, sayuran 3 mangkuk, buah 4 potong, susu 4 sendok makan, telur 1 butir, daging  1 potong sedang, ikan 1 potong sedang, tahu 1 potong sedang, gula pasir 3 sendok makan, lemak/minyak 3 sendok teh, roti 2 iris.

 

Kebutuhan gizi ibu hamil kurus

Pengaturan makanan bagi ibu hamil kurus  lebih sederhana. Yang harus diperhatikan adala jumlah cairan yang terkandung dalam makanan. Air, baik air minum, jus atau makanan yang mengadung kadar air tinggi, selain mudah mengenyangkan juga memacing timbulnyarasa mual. Supaya kebutuhan ibu yang terlalu kurus tercukupi, disarankan mengkomsumsi makanan dengan sedikit kuah. Setelah makan, beri jeda ½ hingga 1 jam sebelum minum. Mengenai jenis dan jumlah makanan tidak ada pantangannya.

 

Kebutuhan makan ibu hamil kurus per hari

Nasi 4 gelas, sayuran 3 mangkuk, buah 1 potong, susu 9 sendok makan, telur 2 butir, daging  1 potong sedang, ayam 1 potong besar, ikan 1 potong sedang, tempe 3 potong sedang, tahu 1 potong sedang, gula pasir 5 sendok makan, lemak/minyak 5 sendok teh, roti 4 iris, biscuit 6 keping.

 

3.       Personal hygiene

Kebersihan badan mengurangi infeksi, puting susu harus dibersihakan kalau terbasahi oleh kolostrum. Perawatan gigi harus dilakukan karena gigi yang bersih menjamin pencernaan yang sempurna. Personal hygine yang perlu diperhatikan

a)       Perawatan rambut

b)       Perawatan gigi

c)       Mandi untuk menjaga kebersihan kulit,mencegah infeksi

d)       Perawatan payudara

e)       Perawatan vulva danan vagi

 

Manfaat Personal Hygiene Dan Aktivitas Pada Ibu Hamil

a.    Dengan mandi dan membersihkan badan, ibu akan mengurangi kemungkinan adanya kuman yang masuk selama ibu hamil. Hal ini mengurangi terjadinya infeksi, khususnya sesudah melahirkan.

b.    Ibu akan merasa nyaman selama menjalani proses persalinan.

o   Saat ini, ibu yang akan melahirkan, tidak di-huknah untuk mengeluarkan feses.

o   Bulu kemaluan tidak dicukur seluruhnya, hanya bagian yang dekat anus yang akan dibersihkan, karena hal tersebut akan mempermudah penjahitan jika ibu ternyata diepisiotomi.

o   Selama menunggu persalinan tiba, ibu diperbolehkan untuk berjalan-jalan di sekitar kamar bersalin.

o   Ibu boleh minum dan makan makanan ringan, disarankan untuk tidak mengkonsumsi makanan yang berbau menyengat seperti petai dan jengkol.

 

Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam personal hygiene pada ibu hamil adalah dimulai dari kebersihan rambut dan kulit kepala, kebersihan payudara, kebersihan pakaian, kebersihan vulva, kebesihan kuku tangan dan kaki.

a.       Kebersihan Rambut & Kulit Kepala

§  Rambut berminyak cenderung menjadi lebih sering selama kehamilan karena overactivity kelenjar minyak kulit kepala dan mungkin memerlukan keramas lebih sering.

§  Rambut bisa tumbuh lebih cepat selama kehamilan dan mungkin memerlukan pemotongan lebih sering. Menjaga kebersihan rambut dan kulit kepala pada ibu hamil sangatlah penting.

§  Disarankan ibu hamil untuk mencuci rambut secara teratur guna menghilangkan segala kotoran, debu, dan endapan minyak yang menumpuk pada rambut kita membantu memberikan stimulasi sirkulasi darah pada kulit kepala dan memonitor masalah-masalah pada rambut dan kulit kepala.

Dengan keramas, dimana cara ini dapat membersihkan kotoran yang menyumbat pori-pori di kulit kepala yang bisa menghambat pertumbuhan rambut. Selain itu, keramas juga merupakan kegiatan pemijatan yang baik pada kulit kepala ibu hamil untuk menstimulasi dan menyediakan jalan rambut baru untuk tumbuh dengan mudah.

b.      Kebersihan Gigi dan Mulut

§  Ibu hamil harus memperhatikan kebersihan gigi dan mulut untuk menjaga dari semua kotoran dari sisa makanan yang masih tertinggal didalam gigi yang mengakibatkan kerusakan pada gigi dan bau mulut. Tidak ada dokumentasi yang mendukung peningkatan rongga gigi selama kehamilan

§  Kebersihan dan perawatan gigi dapat dilakukan dengan oral hygiene dengan menggunakan sikat dan pasta gigi, sedangkan kebersihan area mulut dan lidah bisa dilakukan dengan menggunakan kasa yang dicampur dengan antiseptik. Penjadwalan untuk trimester pertama terkait dengan hiperemesis dan ptyalisme (produksi liur yang berlebihan) sehingga kebersihan rongga mulut haruis selalu terjaga, misalnya pencegahan caries pada gigi.

§  Sedangkan pada trimester ketiga, terkait dengan adanya kebutuhan kalsium untuk pertumbuhan janin sehingga perlu diketahui apakah terdapat pengaruh yang merugikan pada gigi ibu hamil. Dianjurkan untuk selalu menyikat gigi setelah makan karena ibu hamil sangat rentan terhadap terjadinya carries dan ginggivitis. Akan tetapi, jika kebersihan mulut terpelihara dengan baik selama kehamilan, perubahan mencolok pada jaringan gusi jarang terjadi.

Keadaan klinis jaringan gusi selama kehamilan tidak berbeda jauh dengan jaringan gusi ibu yang tidak hamil, di antaranya :

·         Warna gusi, jaringan gusi yang mengalami peradangan berwarna merah terang sampai kebiruan, kadang-kadang berwarna merah tua.

·         Kontur gusi, reaksi peradangan lebih banyak terlihat di daerah sela-sela gigi dan pinggiran gusi terlihat membulat.

·         Konsistensi, daerah sela gigi dan pinggiran gusi terlihat bengkak, halus dan mengkilat. Bagian gusi yang membengkak akan melekuk bila ditekan, lunak, dan lentur.

·         Risiko perdarahan, warna merah tua menIbukan bertambahnya aliran darah, keadaan ini akan meningkatkan risiko perdarahan gusi.

·         Luas peradangan, radang gusi pada masa kehamilan dapat terjadi secara lokal maupun menyeluruh. Proses peradangan dapat meluas sampai di bawah jaringan periodontal dan menyebabkan kerusakan lebih lanjut pada struktur tersebut.

c.       Kebersihan Payudara

Pemeliharaan payudara juga penting, puting susu harus dibersihkan kalau terbasahi oleh colustrum. Kalau dibiarkan dapat terjadi edema pada puting susu dan sekitarnya. Puting susu yang masuk diusahakan supaya keluar dengan pemijatan keluar setiap kali mandi. Payudara perlu dipersiapkan sejak sebelum bayi lahir sehingga dapat segera berfungsi dengan baik pada saat diperlukan. Pengurutan payudara untuk mengeluarkan sekresi dan membuka duktus dan sinus lateferus sebaiknya dilakukan secara hati-hati dan benar karena pengurutan yang salah dapat menimbulkan kontraksi pada rahim sehingga terjadi kondisi seperti pada uji kesejahteraan janin menggunakan uterotonika. Basuhan lembut setiap hari pada areola dan puting susu akan dapat mengurangi retak dan lecet pada area tersebut. Untuk sekresi yang mengering pada puting susu, lakukan pembersihan dengan menggunakan campuran gliserin dan alkohol. Karena payudara menegang, sensitif dan menjadi lebih berat maka sebaiknya gunakan penopang payudara yang sesuai (brassiere).

d.      Kebersihan Vulva

Vulva hygiene adalah membersihkan vulva dan daerah sekitarnya pada pasien wanita yang sedang nifas atau tidak dapat melakukannya sendiri. Pasien yang harus istirahat di tempat tidur (misalnya, karena hipertensi, pemberian infus, section caesarea) harus dimandikan setiap hari dengan pencucian daerah perineum yang dilakukan dua kali sehari dan pada waktu sesudah selesai membuang hajat. Meskipun ibu yang akan bersalin biasanya masih muda dan sehat, daerah daerah yang tertekan tetap memerlukan perhatian serta perawatan protektif. Wanita yang hamil jangan melakukan irrigasi vagina kecuali dengan nasihat dokter karena irrigasi dalam kehamilan dapat menimbulkan emboli udara.

Hal – hal yang harus diperhatikan adalah:

a)            Celana dalam harus kering.

b)            Jangan gunakan obat / menyemprot ke dalam vagina.

c)            Sesudah bab / bak dilap dengan lap khusus.

Setelah ibu mampu mandi sendiri (idealnya, dua kali sehari), biasanya daerah perineum dicuci sendiri dengan menggunakan air dalam botol atau wadah lain yang disediakan khusus untuk keperluan tersebut.

 

e.       Kebersihan Kuku Tangan dan Kaki

Menjaga kebersihan kuku merupakan salah satu aspek penting dalam mempertahankan perawatan diri, melalui kuku berbagai kuman dapat masuk kee dalam tubuh, untuk itu seharusnya kuku tetap dalam keadaan sehat dan bersih. Secara anatomis kuku terdiri atas dasar kuku, badan kuku, dinding kuku, kantung kuku, akar kuku, dan lunula.  Kondisi normal kuku ini dapat terlihat halus, tebal kurang lebih 0,5 mm, transparan, dasar kuku berwarna warna merah muda.

Masalah/gangguan pada kuku :

·         Ingrown Nail. Kuku tangan yang tidak tumbuh-tumbuh dan dirasakan sakit pada dacrah tersebut.

·         Paronychia. Radang di sekitar jaringan kuku.

·         Ram's Horn Nail. Gangguan kuku yang ditIbui pertumbuhan yang lambat discrtai kerusakan dasar kuku atau infeksi.

·         Bau Tidak Sedap. Reaksi mikroorganisme yang menyebabkan bau tidak sedap.

f.        Kebersihan Kulit

Kelenjar kulit mungkin lebih aktif selama kehamilan dan pasien mungkin cenderung lebih berkeringat.  Ada yang mengalami stretch mark, perubahan warna kulit (pigmentasi), kulit menjadi berjerawat, dan sebagian ibu hamil merasakan kulitnya menjadi lebih sensitif.

 

g.      Kebersihan Pakaian

Selama kehamilan, pakaian harus diberikan sama atau mungkin bahkan lebih sedikit perhatian dari pada waktu lain.  Pakaian harus ringan, nonconstrictive, disesuaikan, penyerap, dan meningkatkan rasa kesejahteraan pasien. Pada Ibu hamil Trimester II sebaiknya pakaian yang nyaman dan berbahan katun untuk mempermudah penyerapan keringat dan tidak menekan badan, karena pakaian yang menekan badan menyebabkan bendungan vene dan mempercepat timbulnya varises.(Kusmiati, 2009)

Faktor Yang Mempengaruhi Personal Hygiene

a.       Body image Adalah gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan diri misalnya karena adanya perubahan fisik pada ibu hamil sehingga ibu hamil tidak peduli terhadap kebersihannya.

b.       Praktik sosial. Pada anak-anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka kemungkinan akan terjadi perubahan pola personal hygiene.

c.       Status sosial ekonomi. Personal hygiene pada ibu hamil memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi, sikat gigi, sampo, alat mandi yang semuanya memerlukan uang untuk menyediakannya.

d.       Pengetahuan. Pengetahuan personal hygiene pada ibu hamil sangat penting karena pengetahuan yang baik dapat meningkatkan kesehatan pada ibu hamil itu sendiri.

e.       Kebiasaan. Adalah ada kebiasaan seseorang yang menggunakan produk tertentu dalam perawatan dirinya seperti penggunaan sabun, sampo dll.

f.       Kondisi fisik

Pada kondisi fisik ibu hamil, kemampuan untuk merawat diri berkurang, sehingga memerlukan bantuan untuk melakukannya.

Dampak Yang Sering Timbul Pada Masalah Personal Hygiene

a.       Dampak fisik

Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik. Gangguan fisik yang sering terjadi pada ibu hamil adalah gangguan sistem perkemihan sehingga daerah genetal kurang diperhatikan, gangguan membrane mukosa mulut yaitu terjadi hipersalivasi yang menyebabkan caries gigi, gangguan fisik pada kuku, rambut mudah berkeringat sehingga menyebabkan gatal dan bau pada rambut.

b.       Dampak psikososial

Masalah sosial yang berhubungan dengan personal hygiene adalah gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai, kebutuhan harga diri, aktualisasi diri dan gangguan interaksi sosial.

 

4.       Pakaian

Pakaian yang baik untuk dikenakan pada ibu hamil harus nyaman, mudah menyerap keringat, mudah dicuci, tanpa sabuk atau pita yang menekan dibagian perut atau pergelangan tangan, pakaian juga tidak baik terlalu ketat dileher, stoking tungkai yang sering digunakan oleh sebagian wanita tidak dianjurkan karena dapat menghambat sirkulasi darah. Pakaian wanita hamil harus ringan dan menarik karena wanita hamil tubuhnya akan bertambah menjadi besar. Sepatu harus terasa pas, enak dan aman, sepatu bertumit tinggi dan berujung lancip tidak baik bagi kaki, khususnya pada saat kehamilan ketika stabilitas tubuh terganggu dan cedera kaki yang sering terjadi. Pakaian Yang Memenuhi Kriteria Pada Ibu Hamil

c.       Nyaman : pakaian sebaiknya tidak ada penekanan-penekanan pada bagian tertentu sehingga ibu tidak dapat bebas bergerak.

d.       Longgar : bukan berarti pakai baju yang terlalu besar, tapi yang dapat bergerak bebas.

e.       Tidak tebal : pakaian tebal akan menimbulkan rasa panas dan keluarnya keringat sehingga tidak bebas bergerak.

f.         Menarik : enak dipIbung mata.

g.       Menyerap keringat : karena pada ibu hamil banyak keringat, maka dianjurkan memakai pakaian yang menyerap keringat. Disini ditekankan pada bahan dasarnya

1)       Cara memilih busana untuk ibu hamil

a.    Sebaiknya pilih ukuran busana yang bisa disesuaikan dengan bentuk tubuh yang akan semakin membesar. Model dengan karet di bagian dada serta ikatan tali yang bisa disesuaikan dengan ukuruan tubuh, bisa menjadi pilihan yang tepat.

b.    Pilih busana yang simple bagi ibu hamil. Karena selain membuat nyaman, busana dengan model simple juga akan lebih mudah dipermak.

c.    Karena metabolisme wanita hamil lebih tinggi dari pada biasanya, maka tubuh akan terasa lebih hangat. Dengan begitu pilihlah bahan bahan katun yang tipis, bahan tenunan yang membuat merasa sejuk.

d.    Setelah memiliki busana hamil yang tepat, belilah celana atau rok sebagai padanan yang pas. Jika kehamilan telah memasuki trimester kedua, berarti badan akan semakin membesar. Untuk itu, gunakan celana khusus wanita hamil yang telah dirancang secara khusus karena menggunakan karet dan memiliki kantung untuk perut.

2)       Pakaian pada ibu hamil

a.       BH. Desain BH harus disesuaikan agar dapat menyangga payudara dan nyeri punggung yang tambah menjadi besar pada kehamilan dan memudahkan ibu ketika akan menyusui. BH harus memiliki ukuran tali yang besar sehingga tidak terasa sakit dibahu. Pemakaian BH dianjurkan terutama pada kehamilan dibulan ke 4 sampai ke 5 , jika sudah mulai terbiasa , sudah dapat menggunakan BH tipis atau tidak memakai BH sama sekali jika tanpa BH terasa lebih nyaman. BH katun biasa dan BH nylon

b.       Korset yang khusus untuk ibu hamil dapat membantu menekan perut bawah yang melorot dan mengurangi nyeri punggung. Korset ibu hamil didesain untuk meyangga bagian perut diatas sympisis pubis disebelah depan dan masing-masing di sisi bagian tengah pinggang disebelah belakang. Pemakaian korset tidak boleh menimbulkan tekanan (selain menyangga dengan ketat tapi lembut) pada perut yang membesar dan dianjurkan pada wanita hamil yang mempunyai tonus otot perut yang rendah. Untuk kehamilan dapat menimbulkan ketidak nyamanan dan tekanan pada uterus dan wanita hamil tidak dianjurkan untuk mengenakannya.

 

5.       Eliminasi

a)       Trimester I : frekuensi BAK meningkat karena kandung kencing tertekan oleh pembesaran uterus, BAB normal konstitensi lunak.

b)       Trimester II : frekuensi BAK normal kembali karena uterus telah keluar dari rongga panggul

c)       Trimester III : frekuensi BAK meningkat karena penurunan kepala ke PAP (Pintu Atas Panggul), BAB sering obstipasi (sembelit) karena hormone progesterone meningkat.

Keluhan yang sering  muncul pada ibu hamil berkaitan dengan eliminasi adalah konstipasi  dan sering buang air kemih. Konstipasi terjadi karena adanya pengaruh hormone progesterone yang mempunyai efek rileks terhadap otot polos, salah satunya otot usus. Selain itu, desakan usus oleh pembesaran janin juga menyebabkan bertambahnya konstipasi. Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan mengonsumsi makanan tinggi serat dan banyak minum air putih, terutama ketika lambung dalam keadaan kosong. Meminum air putih hangat ketika perut dalam keadaan kosong dapat merangsang gerak peristaltic usus. Jika ibu sudah mengalami dorongan, maka segeralah untuk buang air besar agar tidak terjadi konstipasi.

Sering buang air kecil merupakan keluhan yang umum dirasakan oleh ibu hamil, terutama pada trimester I dan III. Hal tersebut adalah kondisi yang fisiologis. Ini terjadi karena pada awal kehamilan terjadi pembesaran uterus yang mendesak kantung kemih sehingga kapasitasnya berkurang. Sedangkan pada trimester III terjadi pembesaran janin yang juga menyebabkan desakan pada kantung kemih. Tindakan mengurangi asupan cairan untuk mengurangi keluhan ini sangat tidak dianjurkan, karena akan menyebabkan dehidrasi.

Masalah  buang air kecil tidak mengalami kesulitan, bahkan cukup lancar. Dengan kehamilan terjadi perubahan hormonal, sehingga daerah kelamin menjadi lebih basah. Situasi basah ini menyebabkan jamur (trichomonas) tumbuh sehingga wanita hamil mengeluh gatal dan mengeluarkan keputihan. Rasa gatal sangat mengganggu, sehingga sering digaruk dan menyebabkan saat berkemih terdapat residu (sisa) yang memudahkan infeksi kandung kemih. Untuk melancarkan dan mengurangi infeksi kandung kemih yaitu dengan minum dan menjaga kebersihan sekitar alat kelamin. Wanita perlu mempelajari cara membersihkan alat kelamin yaitu dengan gerakan dari depan ke belakang setiap kali selesai berkemih atau buang air besar dan harus menggunakan tissue atau lap atau handuk yang bersih setiap kali melakukannya. Membersihkan dan mengelap dari belakang ke depan akan membawa bakteri dari daerah rektum ke muara uretra dan meningkatkan risiko infeksi. Sebaiknya gunakan tissue yang lembut dan menyerap air, lebih disukai yang berwarna putih, tidak diberi wewangian karena tissue yang kasar diberi wewanggian atau bergambar apat menimbulkan iritasi. Wanita harus sering mengganti pelapis atau pelindung celana dalam.

      Dianjurkan minum 8-12 gelas cairan setiap hari. Mereka harus cukup minum agar produksi air kemihnya cukup dan jangan sengaja mengurangi minum untuk menjarangkan berkemih. Apabila perasaan ingin berkemih muncul jangan diabaikan, menahan berkemih akan membuat bakteri didalam kandung kemih berlipat ganda. Ibu hamil harus berkemih dulu jika ia akan memasuki keadaan dimana ia tidak akan dapat berkemih untuk waktu yang lama (misalnya naik kendaraan jarak jauh). Ia harus selalu berkemih sebeblum berangkat tidur di malam hari. Bakteri bisa masuk sewaktu melakukan hubungan seksual. Oleh karena itu, ibu hamil dianjurkan untuk berkemih sebelum dan sesudah melakukan hubungan seksual dan minum banyak air untuk meningkatkan produksi kandung kemihnya.

Defekasi menjadi tidak teratur karena :

1.            Pengaruh relaksasi otot polos oleh estrogen

2.            Tekanan uterus yang membesar

3.            Pada kehamilan lanjut karena pengaruh tekanan kepala yang telah masuk panggul

 

Konstipasi di cegah dengan :

1.    Cukup banyak minum

2.    Olahraga

3.    Pemberian laksatif ringan seperti  jus buah-buahan

 

Faktor yang Memengaruhi Eliminasi Urine

a.        Diet dan asupan

Jumlah dan tipe makanan merupakan faktor utama yang memengaruhi output urine (jumlah urine). Protein dan natrium dapat menentukan jumlah urine yang dibentuk.selain itu, minum kopi juga dapat meningkatkan pembentukan urine.

b.        Respon keinginan awal untuk berkemih

Kebiasaan mengabaikan keinginan awal utnuk berkemih dapat menyebabkan urin banyak tertahan di vesika urinaria, sehingga memengaruhi ukuran vesika urinaria dan jumlah pengeluaran urine

c.        Gaya hidup

Perubahan gaya hidup dapat memengaruhi pemenuhan kebutuhan eliminasi. Hal ini terkait dengan tersedianya fasilitas toilet.

d.        Stress psikologis

Meningkatkan stres dapat meningkatkan frekuensi keinginan berkemih. Hal ini karena meningkatnya

 

6.       Seksual

Hubungan seksual selama kehamilan tidak dilarang selama tidak ada riwayat penyakit seperti berikut ini.

a)       Sering abortus dan kelahiran premature

b)       Perdarahan pervaginam

c)       Coitus harus dilakukan dengan hati-hati terutama pada minggu terakhir kehamilan

d)       Bila ketuban sudah pecah, coitus dilarang karena dapat menyebabkan infeksi janin intra uteri

e)       Bila dalam anamnesis ada abortus sebelum kehamilan yang sekarang, sebaiknya coitus ditunda sampai kehamilan 16 minggu. Pada waktu itu plasenta sudah terbentuk, serta kemungkinan abortus menjadi lebih kecil.

Pada umumnya coitus diperbolehkan pada masa kehamilan jika dilakukan dengan hati-hati. Pada akhir kehamilan, jika kepala sudah masuk kedalam rongga panggul, coitus sebaiknya dihentikan karena dapat menimbulkan perasaan sakit dan perdarahan. Sebagian perempuan takut melakukan hubungan seksual saat hamil. Beberapa merasa gairah seksualnya menurun karena tubuh mereka melakukan banyak penyesuaian terhadap bentuk kehidupan baru yang berkembang di dalam rahim mereka. Sementara di saat yang sama, gairah yang timbul ternyata meningkat. Ini bukan kelainan seksual. Memang ada masanya ketika ibu hamil mengalami peningkatan gairah seksual.

1.       Kebutuhan Seksual pada Tiap Trimester

Trimester pertama: minat menurun pada trimester (3 bulan) pertama, biasanya gairah seks menurun. Jangankan kepingin, bangun tidur saja sudah didera morning sickness, muntah, lemas, malas, segala hal yang bertolak belakang dengan semangat dan libido. Fluktuasi, kelelahan, dan rasa mual dapat menghisap semua keinginan untuk melakukan hubungan seks.

Trimester kedua: minat meningkat (kembali) memasuki trimester kedua, umumnya libido timbul kembali. Tu buh sudah dapat menerima dan terbiasa dengan kondisi kehamilan sehingga ibu hamil dapat menikmati aktifitas dengan lebih leluasa dari pada di trimester pertama. Kehamilan juga belum terlalu besar dan memberatkan seperti pada trimester ketiga. Mual, muntah, dan segala rasa tidak enak biasanya sudah jauh berkurang dan tubuh terasa lebih nyaman. Demikian pula untuk urusan ranjang. Ini akibat meningkatnya pengaliran darah ke organ-organ seksual dan payudara.

Trimester ketiga: minat menurun lagi libido dapat turun kembali ketika kehamilan memasuki trimester ketiga. Rasa nyaman sudah jauh berkurang. Pegel di punggung dan pinggul, tubuh bertambah berat dengan cepat, nafas lebih sesak (karena besarnya janin mendesak dada dan lambung), dan kembali merasa mual, itulah beberapa penyebab menurunnya minat seksual. Tapi jika termasuk yang tidak mengalami penurunan libido di trimester ketiga, itu adalah hal yang normal, apalagi jika termasuk yang menikmati masa kehamilan.

 

2.       Bahaya Melakukan Hubungan Seksual pada ibu hamil

Hal diatas berlaku bila selama kehamilan tidak ada masalah, namun bila kehamilan berisiko seperti:

a.       Ancaman keguguran atau riwayat keguguran, akan berisiko terjadi keguguran berulang

b.       Plasenta letak rendah (ari-ari tertanam di segmen bawah rahim),

c.       khawatir terjadi perdarahan hebat saat hubungan seksual Riwayat kelahiran prematur, ini juga mengancam terjadinya persalinan sebelum waktunya.

d.       Keluar cairan ketuban, bila ketuban sudah keluar berarti selaput ketuban yang berfungsi sebagai pelindung janin dari kuman yang ada di daerah vagina robek, akibatnya hubungan seksual akan mengantarkan kuman di vagina ke dalam rahim melalui sel-sel sperma, risikonya dapat menyebabkan infeksi pada janin

e.       Penyakit hubungan seksual (PHS),seperti: GO, siphilis, HIV/Aids, dll.

 

Suami atau istri yang sedang hamil atau tidak hamil bila menderita penyakit ini sebaiknya tidak melakukan hubungan seksual, sampai benar-benar sembuh berdasakan penilaian dan pemeriksaan dokter yang ahli dalam bidangnya.Bila hubungan seksual tidak dapat di hindari sebaiknya menggunakan kondom. Dampak yang paling ditakuti bukan saja penularan ke janin, namun penularan ke pasangan juga.

 

3.       Waktu yang Disarankan Untuk Membatasi Melakukan Hubungan Seksual

a.        Setiap kali terjadi perdarahan yang tak diketahui sebabnya.

b.        Selama trimester pertama, bila wanita punya riwayat keguguran atau ancaman keguguran atau menunjukkan tanda-tanda ancaman keguguran.

c.        Selama 8-12 minggu terakhir, bila wanita punya riwayat keguguran atau ancaman keguguran atau menunjukkan tanda-tanda ancaman keguguran.

d.        Bila membran amnion (selaput ketuban) pecah.

e.        Bila terjadi plasenta previa (plasenta terletak di dekat atau di atas leher rahim), sehingga dapat keluar terlalu dini pada hubungan seksual, menyebabkan perdarahan dan mengancam ibu serta janinnya.

f.          Selama trimester akhir pada kehamilan kembar.

 

4.       Posisi Hubungan Seks yang disarankan Untuk Wanita Hamil

a.       Pria di atas tapi ia miring ke salah satu sisi atau bertahan dengan lengan, agar berat badannya tak menekan wanita.

b.       Wanita di atas tapi hindari penetrasi yang dalam.

c.       Pria duduk di kursi atau tempat tidur dan wanita berada di atasnya. Selain tak membebani kehamilan, posisi ini juga memudahkan wanita mengatur irama hubungan sekaligus mengurangi tekanan di dinding rahim.

d.       Pria-wanita berbaring menghadap satu arah dengan posisi wanita di depan pria. Penetrasi dilakukan pria dari belakang.

e.       Wanita dalam posisi lutut-siku (menungging). Penetrasi dilakukan pria dari belakang.

f.        Hubungan Seks Gaya koboi

Posisinya, ibu berada di atas tubuh suami, tapi dengan wajah membelakangi wajah suami. Ibu layaknya penunggang kuda yang siap menyentak “kuda liar” suami.

g.       Hubungan Seks Posisi Membelakangi

Dengan posisi berdiri, tubuh ibu berada di depan suami di mana kedua kakinya terbuka di antara kaki ibu. Jadi, ketika merasakan penetrasi, ibu bisa menyelipkan kedua kaki dan memanfaatkan posisi yang menurut ibu tepat.

 

5.       Rambu – Rambu dalam Melakukan hubungan seksualitas pada Ibu Hamil

Berikut rambu-rambu yang perlu Anda ketahui untuk melakukan seks yang aman ketika hamil :

         Posisi woman on top atau menyamping adalah posisi yang nyaman untuk wanita hamil.

-          Sebelum melakukan penetrasi yang dalam, yang harus diutamakan adalah kenyamanan dan kebebasan ibu hamil.

-          Penggunaan benda asing di sekitar vagina atau alat bantu seks, sebisa mungkin dihindari.

-          Rasa pengertian, empati, kreatifitas dan humor adalah aspek yang sebaiknya ada ketika melakukan hubungan seksual pada saat kehamilan.

-          Kapan pun, ibu hamil berhak mengatakan ’Tidak’

-          Jika kehamilannya memiliki resiko tinggi, penetrasi dan orgasme sebaiknya dihindari sampai dokter menyatakan aman. Rangsangan melalui puting juga harus dihindari pada kondisi kehamilan seperti ini.

-          Hindari penetrasi jika air ketuban bocor atau pecah.

-          Kontak seksual dalam bentuk apa pun harus dihindari jika ibu hamil atau pasangannya telah terkontaminasi atau terkena virus HIV. Gunakan kondom jika memang tetap ingin melakukan aktivitas seksual.

 

6.       Memahami Hubungan Seksualitas pada Ibu Hamil

Menurut ahli andrologi dan seksologi, Prof. Dr. dr. Wimpie Pangkahila, Hubungan seksual  selama hamil tetap boleh dilakukan. Tapi, pada 3 bulan pertama kehamilan, sebaiknya frekuensi hubungan seksual tak dilakukan sesering seperti biasanya. Pasalnya, jika hubungan seksual dipaksakan pada masa 3 bulan pertama usia kehamilan, dikhawatirkan bisa terjadi keguguran spontan. Selain 3 bulan pertama kehamilan, pasangan sebaiknya juga lebih berhati-hati dalam melakukan hubungan seksual pada saat 3 bulan menjelang waktu melahirkan. Sebab, menurut Wimpie, dikhawatirkan  terjadi kelahiran dini. Selain itu, keguguran juga bisa terjadi akibat kekejangan otot Rahim. Kekejangan otot Rahim bisa terjadi karena benturan, misalnya karena jatuh. Disisi lain,kekejangan otot Rahim juga bisa terjadi karena hubungan seksual. Tak jarang, wanita yang tengah hamil mengalami perdarahan setelah berhubungan badan.

Saat usia kehamilan mendekati waktu melahirkan, pada umumnya dorongan seksual wanita akan hilang. Pasalnya, saat itu sudah mulai timbul rasa sakit di Rahim, serta semakin besarnya beban yang di pikul karena kehamilan yang semakin besar. Faktor lain yang juga patut mendapat perhatian adalah perlunya mengatur posisi hubungan. Apalagi jika wanita sedang dalam kondisi hamil tua. Perut yang semakin membuncit tentu tak bisa lagi memberi keleluasaan bagi wanita untuk melakukan hubungan seksual dalam berbagai posisi. Ada sebagian orang berteori, hubungan seks pada usia kehamilan tua akan mempermudah kelahiran karena pada saat itu terjadi kekejangan pada otot Rahim. Yang terjadi ialah pria mengalami ejakulasi dan sperma masuk ke vagina. Di dalam sperma terdapat prostaglandin, yakni hormone yang bisa menimbulkan kontraksi.  Bagian dari prostaglandin ini memang bisa menyebabkan kekejangan otot Rahim meski kontraksinya tak cukup besar untuk menimbulkan kekejangan.

 

7.       Mobilisasi, body mekanik

Kemampuan bergerak bebas, melangkah dengan baik, dan berirama, dengan maksud dan tujuan tertentu merupakan hal yang penting dalam melakukan kegiatan hidup atau suatu usaha dari manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya melalui bergerak. Kemampuan seseorang bergerak dalam upaya memenuhi kebutuhan sehari-hari disebut dengan Mobilisasi. Pembatasan pergerakan oleh karena suatu kondisi dan keadaan disebut dengan Imobilisasi. Pergerakan seseorang yang dibantu dengan alat disebut Ambulasi.

a.        Pengertian Mobilisasi

Mobilisasi adalah suatu kondisi dimana tubuh dapat melakukan keegiatan dengan bebas (Kosier, 1989).

b.        Tujuan Mobilisasi

Tujuan dari mobilisasi antara lain:

1)            Memenuhi kebutuhan dasar manusia,

2)            Mencegah terjadinya trauma,

3)            Mempertahankan tingkat kesehatan,

4)            Mempertahankan interaksi sosial dan peran sehari-hari, dan

5)            Mencegah hilangnya kemampuan fungsi tubuh.

 

c.        Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Mobilisasi

1)            Gaya Hidup. Gaya hidup seseorang sangat tergantung dari tingkat pendidikannya. Makin tinggi tingkat pendidikan seseorang akan di ikuti oleh perilaku yang dapat meningkatkan kesehatannya. Demikian halnya dengan pengetahuan kesehatan tetang mobilitas, seseorang akan senantiasa melakukan mobilisasi dengan cara yang sehat misalnya; seorang ABRI akan berjalan dengan gaya berbeda dengan seorang pramugari atau seorang pemabuk.

2)            Proses Penyakit dan Injuri. Adanya penyakit tertentu yang diderita seseorang akan mempengaruhi mobilitasnya misalnya; seorang yang patah tulang akan kesulitan untuk mobilisasi secara bebas. Demikian pula orang yang baru menjalani operasi, karena adanya nyeri mereka cenderung untuk bergerak lebih lamban. Ada kalanya klien harus istirahat di tempat tidur karena mederita penyakit tertentu misalnya; CVA yang berakibat kelumpuhan, typoid dan penyakit kardiovaskuler.

3)            Kebudayaan. Kebudayaan dapat mempengaruhi pola dan sikap dalam melakukan aktifitas misalnya; seorang anak desa yang biasa jalan kaki setiap hari akan berbeda mobilitasnya dengan anak kota yang biasa pakai mobil dalam segala keperluannya. Wanita keraton akan berbeda mobilitasnya dibandingkan dengan seorang wanita madura dan sebagainya.

4)            Tingkat Energi. Setiap orang mobilisasi jelas memerlukan tenaga atau energi, orang yang sedang sakit akan berbeda mobilitasnya di bandingkan dengan orang sehat apalagi dengan seorang pelari.

5)            Usia dan Status Perkembangan. Seorang anak akan berbeda tingkat kemampuan mobilitasnyadibandingkan dengan seorang remaja. Anak yang selalu sakit dalam masa pertumbuhannya akan berbeda pula tingkat kelincahannya dibandingkan dengan anak yang tidak sering sakit.

 

d.        Tipe Persendian dan Pergerakan Sendi

Dalam sistim muskuloskeletal dikenal 2 maca persendian yaitu sendi yang dapat digerakkan (diartroses) dan sendi yang tidak dapat digerakkan (siartrosis).

e.        Toleransi Aktifitas

Penilaian tolerasi aktifitas sangat penting terutama pada klien dengan gangguan kardiovaskuler, seperti Angina Pektoris, Infark, Miocard atau pada klien dengan immobiliasi yang lama akibat kelumpuhan. Hal tersebut biasanya dikaji pada waktu sebelum melakukan mobilisai, saat mobilisasi dan setelah mobilisasi. Tanda-tanda yang dapat di kaji pada intoleransi aktifitas antara lain (Gordon, 1976):

1)            Denyut nadi frekuensinya mengalami peningkatan dan irama tidak teratur,

2)            Tekanan darah biasanya terjadi penurunan tekanan sistol/hipotensi orthostatic,

3)            Pernafasan terjadi peningkatan frekuensi, pernafasan cepat dan dangkal,

4)            Warna kulit dan suhu tubuh terjadi penurunan,

5)            Kecepatan dan posisi tubuh akan mengalami kecepatan aktifitas dan ketidak stabilan posisi tubuh, dan

6)            Status emosi labil.

 

f.          Masalah Fisik

Masalah fisik yang dapat terjadi akibat immobilitasi dapat dikaji / diamati pada berbagai sistim antara lain:

1)            Masalah Musculoskeletal. Menurunnya kekuatan dan kemampuan otot, atropi, kontraktur, penurunan mineral, tulang dan kerusakan kulit.

2)            Masalah Urinaria. Terjadi statis urine pada pelvis ginjal, pengapuran infeksi saluran kemih dan inkontinentia urine.

3)            Masalah Gastrointestinal. Terjadinya anoreksia / penurunan nafsu makan, diarrhoe dan konstipasi.

4)            Masalah Respirasi. Penurunan ekspansi paru, tertumpuknya sekret dalam saluran nafas, ketidak seimbangan asam basa (CO2 dan O2).

5)            Masalah Kardiofaskuler. Terjadinya hipotensi orthostatic, dan pembentukan trombus.

 

g.        Upaya Mencegah Terjadinya Masalah akibat Kurangnya Mobilisasi

Upaya mencegah terjadinya masalah akibat kurangnya mobilisasi antara lain:

1)            Perbaikan status gizi,

2)            Memperbaiki kemampuan mobilisasi,

3)            Melaksanakan latihan pasif dan aktif,

4)            Mempertahankan posisi tubuh dengan benar sesuai dengan body aligmen (struktur tubuh), dan

5)            Melakukan perubahan posisi tubuh secara periodik (mobilisasi untuk menghindari terjadinya dekubitus / pressure area akibat tekanan yang menetap pada bagian tubuh.

 

h.        Macam-Macam Posisi Klien di Tempat Tidur

1)            Posisi fowler (setengah duduk)

2)            Posisi litotomi

3)            Posisi dorsal recumbent

4)            Posisi supinasi (terlentang)

5)            Posisi pronasi (tengkurap)

6)            Posisi lateral (miring)

7)            Posisi sim

8)            Posisi trendelenbeg (kepala lebih rendah dari kaki).

 

i.          Manfaat Mobilisasi

1)            Meningkatkan harga diri dan body image,

2)            Memperbaiki sistem tubuh dan aktifitas yang teratur,

3)            Meningkatkan derajat kesehatan,

4)            Mencegah ketidakmampuan, dan

5)            Memperlambat serangan penyakit degenerative.

 

Kebutuhan Body Mekanik

a.       Body mekanik penting untuk koordinasi dan keamanan menggunakan tubuh dalam menghasilkan pergerakan dan memelihara keseimbangan selama beraktifitas.

b.       Pergerakan yang tepat meningkatkan fungsi muskuloskeletal tubuh, mengurangi energi yang digunakan untuk pergerakan dan memelihara keseimbangan sehingga dapat mengurangi kelelahan (fatique) dan menurunkan resiko terjadinya injury.

c.       Tujuan utama dari body mekanik adalah untuk memfasilitasi keamanan dan efisiensi penggunaan sesuai dari otot-otot.

d.       Body mekanik terdiri dari 3 elemen dasar yaitu: Body Aliegment, Body Balance, dan Body Movement.

 

8.       Senam hamil

Senam hamil adalah terapi latihan gerak untuk mempersiapkan ibu hamil, secara fisik atau mental, pada persalinan cepat, aman, dan spontan (Arief, 2008). Senam hamil merupakan bagian dari perawatan antenatal pada beberapa pusat pelayanan kesehatan tertentu, seperti rumah sakit, puskesmas, klinik, ataupun pusat pelayanan kesehatan yang lainnya. Senam hamil bermanfaat untuk mempertahankan dan mengoptimalkan keseimbangan fisik, memelihara kesehatan kehamilan, menghilangkan keluhan yang terjadi karena perubahan-perubahan akibat proses kehamilan, dan mempermudah proses persalinan (Muhimah dan Safe’I, 2010). Dapat dijelaskan bahwa kehamilan mempengaruhi perubahan fisik dan emosi ibu hamil. Pada masa kehamilan, emosi mudah turun dan naik. Muncul rasa cemas juga takut menghadapi persalinan dan kondisi bayi dalam kandungan. Hal tersebut bisa diakibatkan perubahan hormon dalam tubuh serta adanya keinginan ibu mendapat perhatian suami dan lingkungannya. Karenanya, ibu hamil perlu memantau perkembangan kesejahteraan janin dengan bertanya ke bidan atau dokter dan mengikuti kursus persalinan. Selama hamil, aktivitas fisik seperti olahraga harus tetap dilakukan (Muhimah dan Safe’I, 2010).

Latihan fisik pada ibu hamil akan meningkatkan proses metabolisme tubuh. Peningkatan metabolisme ini akan meningkatkan kebutuhan oksigen yang dibutuhkan selama proses metabolisme itu sendiri. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa latihan fisik pada senam hamil akan meningkatkan kebutuhan tubuh akan oksigen (Muhimah dan Safe’I, 2010). Selain manfaat di atas, gerakan-gerakanya disusun dalam senam hamil dirancang untuk menghilangkan kecemasan yang timbul menjelang persalinan karena mengandung unsur rileksasi yang dapat menstabilkan kondisi emosi ibu hamil. Beberapa jenis rileksasi yang diterapkan dalam senam hamil ada rileksasi pernafasan dan rileksasi otot. Relaksasi pernafasan dilakukan dengan cara menaikkan perut saat menarik napas dan mengempiskan perut saat membuang napas dari mulut secara perlahan, sedangkan rileksasi otot dilakukan melalui penegangan otot-otot tertentu selama beberapa detik untuk kemudian dilepaskan. Bila ibu hamil melakukan latihan tersebut dengan benar, akan terasa efek rileksasi pada diri ibu hamil yang akan berguna untuk mengatasi tekanan atau ketegangan yang ia rasakan selama masa kehamilan berlangsung (Muhimah dan Safe’I, 2010).

Metoda senam hamil Saat ini ada beberapa metode yang digunakan dalam senam hamil. Sebaiknya dalam memilih metode mana yang terbaik dan paling sesuai dengan kondisi kehamilan terlebih dahulu mengkonsultasikannya kepada 17 dokter atau pusat pelayanan kesehatan yang tersedia. Metode dalam senam hamil bermacam-macam menurut Muhimah dan Safe’i (2010), di antaranya:

a.            Metode Yoga Metode yoga menjadi salah satu metode yang umum dilakukan dalam senam hamil. Metode yoga dalam senam hamil didasarkan pada gerakan-gerakan dasar dalam yoga sendiri, seperti pernafasan tafakkur dan postur lainnya yang akan membantu ibu hamil dalam menghadapi persalinan nanti selain juga berfungsi menjaga kesehatan si ibu selama masa kehamilan. Namun, untuk melakukan senam dengan metode yoga harus menggunakan pelatih yang ahli dalam bidang tersebut. Kalau sembarangan, dikhawatirkan akan timbul ada efek negatifnya.

b.            Metode Tari Perut (Dancing Belly) Selain dengan metode gerakan yoga sekarang ini ada juga senam hamil yang memanfaatkan tari perut (dancing belly) yang dari Timur Tengah. Menurut beberapa sumber tari perut bagi para wanita hamil akan membantu menjaga kesehatan ibu hamil dan lebih memawaskan diri dalam menghadapi persalinan nantinya.  Selain membentuk kelenturan tubuh tarian ini juga berfungsi menguatkan otot-ctot perut dan sekitarnya, serta menjaga aturan napas. Menurut para ahli di bidang kesehatan ibu hamil senam dengan metode tari perut untuk ibu hamil aman dipraktikkan. Direkomendasikan senam hamil dengan metode ini sebaiknya dilatih lima hingga tujuh kali dalam seminggu selama kehamilan berlangsung. Metode Hypno Birthing Hypno Birthing merupakan salah satu metode senam hamil yang relatif baru. Metode ini adalah sebuah paradigma baru dalam pelatihan persiapan melahirkan secara alami. Gerakan-gerakan dalam senam hamil dengan metode ini melibatkan rileksasi yang mendalam (relaksasi alami tubuh) yang memungkinkan calon ibu menikmati proses kelahiran yang aman, lembut, cepat, dan tanpa proses pembedahan

c.            Metode pilates Metode senam hamil dengan metode pilates telah dikenal di banyak negara dan terbukti mampu membantu ibu-ibu yang hamil mempertahankan kebugarannya dan mempermudah proses persalinan Gerakan-gerakan senam hamil dengan metode ini dipusatkan pada otot-otot yang berfungsi pada proses persalinan.

Manfaat dari senam prenatal dengan metode pilates antara lain:

1.       Membantu proses melahirkan.

2.       Membuat ibu hamil lebih bugar

3.       Mempertahankan bentuk tubuh baik selama kehamilan maupun setelah melahirkan.

 

Senam hamil bertujuan untuk mempersiapkan dan melatih otototot sehingga dapat dimanfaatkan untuk berfungsi secara optimal 19 dalam persalinan normal. Senam hamil ditujukan bagi ibu hamil tanpa kelainan atau tidak terdapat penyakit yang disertai kehamilan, yaitu penyakit jantung, penyakit ginjal, penyulit kehamilan (hamil dengan perdarahan, hamil dengan kelainan letak), dan kehamilan disertai anemia. Senam hamil dimulai pada umur kehamilan sekitar 24 sampai 28 minggu (Manuaba, 1998).

Manfaat dan Tujuan Tujuan dan manfaat senam hamil menurut Muhimah dan Safe’i (2010) antara lain: Tujuan senam hamil Tujuan dari seluruh gerakan-gerakan dari latihan senam hamil yang dilakukan adalah:

1.       Melalui latihan senam hamil yang teratur dapat dijaga kondisi otot-otot dan persendian yang berperan dalam proses mekanisme persalinan.

2.       Melalui senam hamil yang teratur dapat dijaga kondisi otot-otot dan persendian yang berperan dalam mekanisme persalinan.

3.       Memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot dinding perut, otot-otot dasar panggul, ligamen dan jaringan yang berperan dalam mekanisme persalinan, melenturkan persendian yang berhubungan dengan proses persalinan, membentuk sikap tubuh yang prima, sehingga dapat membantu mengatasi keluhankeluhan, letak janin, dan mengurangi sesak nafas, menguasai 20 teknik-teknik pernapasan dalam persalinan dan dapat mengatur diri pada persalinan.

4.       Mempertinggi kesehatan fisik dan psikis serta kepercayaan pada diri sendiri dan penolong dalam menghadapi persalinan.

5.       Membimbing wanita menuju suatu persalinan yang fisiologis.

6.       Melonggarkan persendian, yaitu persendian yang berhubungan dengan proses persalinan.

7.       Membentuk sikap tubuh yang prima, sehingga dapat membantu mengatasi keluhan-keluhan, letak janin, dan mengurangi sesak nafas

8.       Menguasai teknik-teknik pernafasan dalam persalinan.

9.       Dapat mengatur diri kepada ketenangan.

10.   Penguatan otot-otot tungkai, mengingat tungkai akan menopang berat tubuh ibu yang makin lama makin berat seiring dengan bertambahnya usia kehamilan.

11.   Latihan mengejan. Latihan ini khusus untuk menghadapi persalinan, agar mengejan secara benar sehingga bayi dapat lancar keluar dan tidak tertahan di jalan lahir.

 

9.       Istirahat/tidur

Istirahat dan tidur yang sesuai adalah sama pentingnya bagi kesehatan yang baik, dengan nutrisi yang baik dan olah raga yang cukup. Tiap individu membutuhkan jumlah yang berbeda untuk istirahat dan tidur. Kesehatan fisik dan emosi tergantung pada kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia. Tanpa jumlah istirahat dan tidur yang cukup, kemampuan untuk berkonsentrasi membuat keputusan dan berpartisipasi dalam aktivitas harian akan menurun dan meningkatkan iritabilitas (Potter, dkk, 2005).

Tidur merupakan salah satu cara untuk melepaskan kelelahan jasmani dan kelelahan mental. Dengan tidur semua keluhan hilang atau berkurang dan akan kembali mendapatkan tenaga serta semangat untuk menyelesaikan persoalan yang dihadapi. Tidur yang cukup dapat memainkan peranan dalam membantu tubuh kita untuk pulih dari penyakit atau luka. Penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur mengakibatkan kehilangan kekuatan, kerusakan pada sistem kekebalan dan meningkatkan tekanan darah (Nancy W, 2006).

Tidur merupakan suatu keadaan tidak sadar yang dialami oleh seseorang, yang dapat dibandingkan kembali dengan indra atau rangsangan yang cukup (Robert Priharjo, 1993). Memperoleh kualitas tidur yang terbaik adalah penting untuk peningkatan kesehatan yang baik dan pemulihan individu yang sakit. Secara umum, sebagian besar orang dewasa yang sehat rata-rata memerlukan tujuh sampai sembilan jam tidur setiap malam, walaupun kebutuhan tidur setiap orang berbeda. Kebutuhan akan tidur tidak berkurang karena usia, walaupun kemampuan untuk mempertahankannya mungkin menurun (Nancy W, 2006). Semua makhluk hidup mempunyai irama kehidupan yang sesuai dengan beredarnya waktu dalam siklus 24 jam. Irama yang seiring dengan rotasi bola dunia disebut sebagai irama sirkadian. Pusat control irama sirkadian terletak pada bagian ventral anterior hypothalamus. Bagian susunan saraf pusat yang mengadakan kegiatan sinkronisasi terletak pada substansia ventrikulo retikularis medulo oblogata yang disebut sebagai pusat tidur. Bagian susunan saraf pusat yang menghilangkan sinkronisasi/ desinkronisasi terdapat pada bagian rostral medulo oblogata disebut sebagai pusat penggugah atau aurosal state(Iskandar J, 2002).

Tidur juga penting bagi fungsi emosional dan mental. Kurang tidur dapat mempengaruhi konsentrasi dan merusak kemampuan untuk melakukan kegiatan yang melibatkan memori, belajar, pertimbangan logis, dan penghitungan matematis. Sebuah penelitian yang baru-baru ini dilaporkan dalam New York Times mengesankan bahwa kurang tidur yang kronis bisa semakin membuat proses penuaan terasa menyulitkan. Bagi Odha, ganggauan tidur dapat mengakibatkan kemerosotan mutu hidup. Misalnya, gangguan tidur dapat menyebabkan kelelahan pada siang hari dan mempengaruhi status fungsional dan mutu hidup (Nancy W, 2006). Hampir semua orang pernah mengalami gangguan tidur selama masa kehidupannya. Diperkirakan tiap tahun 20%-40% orang dewasa mengalami kesukaran tidur dan 17% diantaranya mengalami masalah serius. Prevalensi gangguan tidur setiap tahun cenderung meningkat, hal ini juga sesuai dengan peningkatan usia dan berbagai penyebabnya. Kaplan dan Sadock melaporkan kurang lebih 40-50% dari populasi usia lanjut menderita gangguan tidur. Gangguan kronik (10-15%) disebabkan oleh gangguan psikiatri, ketergantungan obat dan alkohol (Iskandar J, 2002).

Wanita hamil harus mengurangi semua kegiatan yang melelahkan, tapi tidak boleh digunakan sebagai alasan untuk menghindari pekerjaan yang tidak disukainya. Wanita hamil juga harus menghindari posisi duduk, berdiri dalam waktu yang sangat lama. Ibu hamil harus mempertimbangkan pola istirahat dan tidur yang mendukung kesehatan sendiri, maupun kesehatan bayinya. Kebiasaan tidur larut malam dan kegiatan-kegiatan malam hari harus dipertimbangkan dan kalau mungkin dikurangi hingga seminimal mungkin. Tidur malam + sekitar 8 jam/ istirahat/ tidur siang ± 1 jam. Jadwal istirahat dan tidur perlu diperhatikan dengan baik, karena istirahat dan tidur yang teratur dapat meningkatkan kesehatan jasmani, dan rohani untuk kepentingan perkembangan dan pertumbuhan janin.

 

 

1.       Posisi Tidur Ibu Hamil

Posisi aman untuk ibu hamil sekitar 16 minggu sebaiknya ibu tidur dengan posisi miring ke sisi kiri karena posisi ini memberi keuntungan untuk janin untuk mendapatkan aliran darah dan nutrisi yang maksimal ke plasenta karena adanya vena cava inferior di bagian belakang sebelah kanan spina yang mengembalikan darah dari tubuh bagian bawah ke jantung. Juga dapat membantu ginjal untuk membuang sisa produk dan cairan dari tubuh ibu sehingga mengurangi pembengkakan (edema) di tangan, kaki dan pergelangan kaki.  Tips untuk tidur dengan posisi yang lebih nyaman letakkan bantal diantara dengkul dan satu di punggung atau memilih bantal tidur untuk ibu hamil.

Hal utama yang menyebabkan kesulitan tidur ibu hamil, hal ini terjadi karena peningkatan ukuran janin berubah, yang membuat ibu hamil sulit menentukan posisi tidur yang enak. Buat ibu yang terbiasa tidur terlentang atau tengkurap sebelum hamil, kehadiran janin tentu akan menyulitkan. Selain persoalan kenyamanan, ada cukup banyak pula penyebab lainnya. Beberapa diantaranya, ada yang bersumber dari factor fisik, dan psikologis. Factor fisik, misalnya:

a)       Sering berkemih pada ibu hamil, ginjal bekerja lebih berat dari biasanya karena organ harus menyaring volume darah yang lebih banyak 30-50% dari sebelum hamil, proses penyaringan inilah yang menghasilkan lebih banyak urine. Selain itu, karena janin dan plasenta membesar maka tekanan kandung kemih juga meningkat keseringan berkemih juga akan bertambah.

b)       Peningkatan detak jantung, selama hamil kerja jantung juga meningkat, jantung akan memompa lebih banyak darah selain mengirim suplay ke rahim, darah juga akan didistribusikan ke seluruh tubuh.

c)       Pernafasan lebih pendek karena rahim membesar, maka kondisi ini menghasilkan tekanan pada rongga diafragma.

d)       Kram kaki dan nyeri punggung.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar