Rabu, 31 Maret 2021

PEMELIHARAAN KESEHATAN PADA CALON IBU

 

PEMELIHARAAN KESEHATAN PADA CALON IBU

 

A.    Latar Belakang

Kesehatan merupakan kebutuhan dengan hak setiap insan agar dapat kemampuan yang melekat dalam diri setiap insan. Hal ini hanya dapat dicapai bila masyarakat, baik secara individu maupun kelompok, berperan serta untuk meningkatkan kemampuan hidup sehatnya. 

Kemandirian masyarakat diperlukan untuk mengatasi masalah kesehatannya dan menjalankan upaya peecahannya sendiri adalah kelangsungan pembangunan. GBHN mengamanatkan agar dapat dikembangkan suatu sistem kesehatan nasional yang semakin mendorong peningkatan peran serta masyarakat.

Kemampuan masyarakat perlu ditingkatkan terus menerus untuk menolong dirinya sendiri dalam mengatasi masalah kesehatan. Kegiatan pembinaan yang di lakukan oleh bidan sendiri antara lain mempromosikan kesehatan dalam pelayanan agar peran serta ibu, remaja, wanita, keluarga dan kelompok masyarakat di dalam upaya kesehatan ibu, anak dan keluarga berencana meningkat.

Pelayanan kebidanan diawali dengan pemeliharaan kesehatan para calon ibu. Calon ibu harus mempersiapkan diri seoptimal mungkin sejak sebelum kehamilan terjadi. Konsultasikan ke dokter kandungan guna dilakukan berbagai pemeriksaan , agar dokter dapat mendeteksi hal-hal yang kurang menguntungkan bagi kehamilan seperti infeksi toksoplasma dan kekurangan gizi.Selain itu kesiapan psikis calon ibu dan ayah pun harus diperhatikan.

 

A.    Pengertian Calon Ibu

Calon ibu adalah semua wanita dalam masa reproduktif yang akan mengalami kehamilan, remaja putri, wanita dewasa yang belum menikah,wanita yang sudah menikah dan sedang mempersiapkan kehamilan.  Remaja wanita yang akan memasuki jenjang perkawinan perlu dijaga kondisi kesehatannya. Kepada para remaja di beri pengertian tentang hubungan seksual yang sehat, kesiapan mental dalam menghadapi kehamilan dan pengetahuan tentang proses kehamilan dan persalinan, pemeliharaan kesehatan dalam masa pra dan pasca kehamilan.

 

B.     Upaya-Upaya Memelihara Kesehatan pada Calon Ibu

Banyak wanita hamil lebih memperhatikan asupan makanan ketika hamil. Namun studi terbaru menunjukkan bahwa diet sehat yang dilakukan jauh sebelum kehamilan lebih dapat mengurangi risiko bayi lahir cacat. Diet sehat sebaiknya tidak hanya dilakukan pada saat masa kehamilan saja, namun sejak sebelum kehamilan. Persiapan kehamilan sangat diperlukan bagi seorang perempuan yang akan merencanakan kehamilan. Persiapan kehamilan ini diperlukan guna mendukung terciptanya kehamilan yang sehat dan menghasilkan keturunan yang berkualitas yang didambakan oleh keluarga.

Upaya-upaya yang dilakukan dalam meningkatkan taraf kesehatan ibu dan anak adalah salah satunya dengan memelihara kesehatan para calon ibu, berikut upaya untuk memelihara kesehatan para calon ibu:

1.      Pembinaan remaja

Upaya pemeliharaan kesehatan bagi para calon ibu ini dapat dilakukan melalui kelompok atau kumpulan para remaja seperti karang taruna, pramuka, organisaai wanita remaja dan sebagainya. Para remaja yang terhimpun di dalam organisasi masyarakat perlu diorganisasikan agar pelayanan kesehatan dan kesiapan dalam menghadapi untuk menjadi istri dapat di lakukan dengan baik.

Pembinaan kesehatan remaja terutama wanitanya, tidak hanya ditujukan semata kepada masalah gangguan kesehatan (penyakit sistem reproduksi). Fakta perkembangan psikologis dan sosial perlu diperhatikan dalam membina kesehatan remaja. Remaja yang tumbuh kembang secara biologis diikuti oleh perkembangan psikologis dan sosialnya. Alam dan pikiran remaja perlu diketahui. Remaja yang berjiwa muda memiliki sifat menantang, sesuatu yang dianggap kaku dan kolot serta ingin akan kebebasan dapat menimbulkan konflik di dalam diri mereka. Pendekatan keremajaan di dalam membina kesehatan diperlukan. Penyampaian pesan kesehatan dilakukan melalui bahasa remaja.

2.      Promosi kesehatan pranikah

Promosi kesehatan pranikah merupakan suatu proses untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya yang ditujukan pada masyarakat reproduktip pranikah

Pelayanan kebidanan diawali dengan pemeliharaan kesehatan para calon ibu. Remaja wanita yang akan memasuki jenjang perkawinan perlu dijaga kondisi kesehatannya. Kepada para remaja di beri pengertian tentang hubungan seksual yang sehat, kesiapan mental dalam menghadapi kehamilan dan pengetahuan tentang proses kehamilan dan persalinan, pemeliharaan kesehatan dalam masa pra dan pasca kehamilan.

Promosi kesehatan pada masa pra kehamilan disampaikan kepada kelompok remaja wanita atau pada wanita yang akan menikah. Penyampaian nasehat tentang kesehatan pada masa pranikah ini disesuaikan dengan tingkat intelektual para calon ibu. Nasehat yang di berikan menggunakan bahasa yang mudah di mengerti karena informasi yang di berikan bersifat pribadi dan sensitif.

Remaja calon ibu yang mengalami masalah kesehatan akibat gangguan sistem reproduksinya segera di tangani. Gangguan sistem reproduksi tidak berdiri sendiri. Gangguan tersebut dapat berpengaruh terhadap kondisi psikologi dan lingkungan sosial remaja itu sendiri. Bila masalah kesehatan remaja tersebut sangat komplek, perlu dikonsultasikan keahli yang relevan atau dirujuk ke unit pelayanan kesehatan yang pasilitas pelayanannya lebih lengkap. Faktor keluarga juga turut mempengaruhi kondisi kesehatah para remaja yang akan memasuki pintu gerbang pernikahan. Bidan dapat menggunakan pengaruh keluarga untuk memperkuat mental remaja dalam memasuki masa perkawianan dan kehamilan.

 

 

C.    Tujuan Pemeliharaan Kesehatan pada Calon Ibu

1.      Menurunkan morbiditas dan mortalitas ibu, janin, maupun bayi yang akan dilahirkan.

2.      Untuk mengetahui secara dini tentang kondisi kesehatan para remaja.

Bila di temukan penyakit atau kelainan di dalam diri remaja, maka tindakan pengobatan dapat segera dilakukan. Remaja calon ibu yang mengalami masalah kesehatan akibat gangguan sistem reproduksinya segera di tangani. Gangguan sistem reproduksi tidak berdiri sendiri. Gangguan tersebut dapat berpengaruh terhadap kondisi psikologi dan lingkungan sosial remaja itu sendiri. Bila penyakit atau kelainan tersebut tidak diatasi maka di upayakan agar remaja tersebut berupaya untuk menjaga agar masalahnya tidak bertambah berat atau menular kepada pasangannya. Misalnya remaja yang menderita penyakit jantung, bila hamil secara teratur harus memeriksakan kesehatannya kepada dokter. Remaja yang menderita AIDS harus menjaga pasanganya agar tidak terkena virus HIV. Caranya adalah agar menggunakan kondom saat besrsenggama, bila menikah.

3.      Mendeteksi hal-hal yang kurang menguntungkan bagi kehamilan

4.      Mendeteksi  apakah ada masalah pada organ reproduksi calon ibu.

5.      Mendukung kelahirkan bayi sehat optimal tanpa komplikasi.

6.      Memastikan tubuh sang ibu agar bisa menjadi media yang sehat untuk pertumbuhan janin yang optimal.

7.       Memeriksa apakah sang ibu sedang mengalami infeksi yang bisa berakibat pada janinnya kelak, misalnya seperti infeksi rubella dan hepatitis b. Pada hepatitis b misalnya, yang ditakutkan bukan hanya bisa tertular ke janin, tapi bila tidak diobati dengan baik maka 10 hingga 40 tahun mendatang, si ibu bisa menderita hepatoma, sel kanker hati yang tidak ada obatnya. Sedangkan rubella, bila menginfeksi bisa menyebabkan kelainan pada janin, bisa tuli, katarak bahkan kelainan jantung. Dan penularan dari ibu ke janin 60 persen bisa dicegah dengan imunisasi.

8.      Mengurangi risiko bayi lahir cacat dan untuk menurunkan risiko cacat lahir pada otak dan tulang belakang, termasuk spina bifida.

9.      Guna mendukung terciptanya kehamilan yang sehat dan menghasilkan keturunan yang berkualitas yang didambakan oleh keluarga.

10.  Kematian ibu, janin, maupun bayi yang akan dilahirkan.

11.  Memberikan pengetahuan kepada calon ibu agar kehamilannya bisa dijalani dengan nyaman, sehat dan gembira.

 

D.    Manfaat Pemeliharaan Kesehatan pada Calon Ibu

Ada berbagai manfaat yang bisa didapatkan seperti:

1.      Mengevaluasi kesehatan secara menyeluruh

2.      Mengidentifikasi kemungkinan masalah yang serius

3.      Memberikan perawatan yang diperlukan sebelum hamil dalam rangka mempersiapkan tubuh yang sehat untuk hamil

4.      Memastikan bahwa tubuh ibu kebal terhadap infeksi seperti rubella yang dapat mempengaruhi kehamilan.

5.      Meningkatkan gizi bagi ibu dalam mempersiapkan kehamilan dan persalinan.

 

 

 

 

 

 

A.    Kesimpulan

Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Pemeliharaan kesehatan adalah upaya penaggulangan dan pencegahan gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan/atau perawatan termasuk kehamilan dan persalinan.

Pelayanan kebidanan diawali dengan pemeliharaan kesehatan para calon ibu. Pemeliharaan kesehatan yang dilakukan jauh sebelum kehamilan lebih dapat mengurangi risiko bayi lahir cacat. Upaya yang dapat di lakukan oleh calon ibu salah satunya adalah pembinaan remaja dan promosi kesehatan pranikah. Selain upaya, ada juga tujuan dan manfaat yang bisa dicapai dan dirasakan setelah memelihara kesehatan pada calon ibu.

 

B.     Saran

Setiap wanita pasti akan menjadi ibu, tapi ada keadaan/gangguan yang membuat harapan itu hilang, jadi dari sejak dini seorag wanita harus mempersiapkan dirinya untuk hamil, dan melahirkan. Kehamilan yang memang telah di siapkan akan mengurangi resiko bayi lahir cacat, maka dari itu untuk semua wanita yang akan menjadi ibu, marilah kita mempersiapkan diri kita untuk masa depan yang lebih baik.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


PERTOLONGAN PERSALINAN DIRUMAH

 

 

A.    DEFINISI PERSALINAN

              Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri), yang dapat hidup kedunia luar dan rahim melalui jalan lahir atau dengan jalan lain (mochtar, 1998)

 

B.    PERTOLONGAN PERSALINAN DI RUMAH

              Perawatan maternitas telah berubah secara dramatis. Perawatan maternitas memainkan peran aktif dalam membentuk system perawatan kesehatan sehingga system tersebut dapat memenuhi kebutuhan wanita saat ini (boeke, 1991). Seringkali wanita dapat memilih dokter atau bidan sebagai pemberi perawatan utama mereka. Pada tahun 1991 dokter membantu 94,7% kelahiran, sedangkan bidan 4,1% suatu peningkatan dari angka 3,4% yang dilaporkan pada tahun 1988, sisanya 1,2% kelahiran tidak terbantu (wegman, 1993). Wanita sekarang dapat memilih melahirkan dikamar bersalin rumah sakit (hospital laborratorium) (bukan diruang melahirkan), (ruang melahirkan (birthing room), klinik bersalin (birthing center) atau di rumah.

              Telah terjadi perubahan lingkungan (setting) dari perawatan akut di rumah sakit ke perawatan di rumah. Hal ini mempengaruhi struktur organisasi perawatan, keterampilan yang diperlukan dalam pemberian pertolongan, dan biaya yang dikeluarkan pasien (delissovay, Ferstle, 1991).

 

 

 

 

C.    FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERSALINAN DI RUMAH.

              Banyak ibu senang melahirkan dirumah, hal ini disebabkan oleh beberapa factor yang terdiri dari :

        1.   Mereka lebih memilih persalinan dirumah karena didukung oleh keluarga, dalam lingkungan yang dikenal, dimana mereka merasa memiliki kendali terhadap tubuhnya.

        2.   Keadaan dilingkungan rumah sendiri menimbulkan rasa tenang dan tentram pada ibu yang akan melahirkan.

        3.   Berdasarkan perbandingan dengan pengalaman melahirkan dirumah sakit, dalam lingkungan yang kurang memiliki sentuhan pribadi, dan penuh dengan peraturan serta staf yang sibuk.

       

D.    KERUGIAN dari PERTOLONGAN PERSALINAN di RUMAH

              Kerugian dari pertolongan persalinan dirumah ialah jika sewaktu melahirkan mendapatkan kesukaran maka pertolongan lebih lanjut tidak dapat diberikan dengan segera. Hal ini disebabkan tidak tersedianya alat-alat sehingga membutuhkan waktu lama sebelum tiba di rumah sakit.

              Contohnya, selama persalinan bayi mungkin mengalami tekanan yang menunjukkan diperlukan tindakan untuk melahirkannya, atau setelah lahir dia tidak dia tidak dapat bernafas dengan baik. Dirumah sakit, dua bahaya ini dapat ditangani dengan cepat karena fasilitas tersedia, yang mungkin tidak tersedia dirumah. Selain itu beberapa wanita mengalami perdarahan setelah kelahiran. Di rumah sakit, ini dapat ditangani dengan cepat, karena pembiasaan dan darah tersedia.

              Bahaya bagi bayi dengan resiko postpartum haemorrhage masih merupakan alasan utama mengapa lebih dari 30 tahun silam, kelahiran bayi di rumah digantikan dengan kelahiran di rumah sakit.

 

E.    INDIKASI DILAKUKAN PERTOLONGAN PERSALINAN DIRUMAH

        1.   Multipara, pada umumnya dianjurkan ibu yang baru pertama kalian akan bersalin, sebaiknya dirumah sakit atau diklinik bersalin. Bila pada waktu melahirkan bayi pertama itu tidak mengalami selalu kesulitan, barulah boleh melahirkan bayi berikutnya dirumah sendiri bila diinginkan.

        2.   Selama melakukan Antenatal Care (ANC) tidak didapati adanya kelainan atau penyakit yang akan menyulitkan proses persalinan.

        3.   Jauh dari tempat pelayanan kesehatan (pada pemukiman pedesaan).

 

F.     SYARAT-SYARAT DALAM PERTOLONGAN PERSALINAN DI RUMAH

              Mengingat fungsi pertolongan persalinan yang sangat berat, yaitu merupakan pertolongan bayi dan jiwa ialah ibu dan anak, maka dalam melakukan pertolongan persalinan di rumah diperlukan pemenuhan persyaratan sebagai berikut :

        1.   Persiapan Penolong (Bidan)

              A.  Kemampuan

                    Dalam bidang psikologi, kemampuan ini diartikan sebagai kesanggupan. Mengingat pentingnya dan resiko yang dihadapi, maka para bidan harus mempunyai kemampuan yang cukup besar, yaitu individu-individu yang cepat berfikir, cepat menganalisa, cepatmenginterprestasikan lambing-lambang cepat menyusun konsep, dan mempunyai pengetahuan dan pengalaman.

 

              B.  Keterampilan

                    Pekerjaan bidan adalah pekerjaan yang bersifat terlampir. Oleh karena itu, bidan harus memiliki keterampilan yang besar dalam segala perawatan, pertolongan dan persalinan.

 

              C.  Kepribadian

                    Yang dimaksud dengan kepribadian adalah kesehatan jasmani dan rohani dalam segala aspek, yang merupakan organisasi yang dinamis yang selalu akan mengalami perubahan dan perkembangan, aspek-aspek tersebut ialah :

                    -       fisik

                    -       Maturity atau kematangan

                    -       Mental

                    -       Emosi

                    -       Sikap

 

        2.   Persiapan Alat

              A.  Bila akan melahirkan di rumah diajutkan pasien untuk memilih kamar yang terbaik untuk bersalin

              B.  Sediakan perlak kira-kira 1.5m sebagai alas tempat tidur bersalin

              C.  Lampu yang cukup terang, kalau ternyata melahirkan pada malam hari

              D.  2 baskom, 1 untuk cuci tangan dan 1 baskom yang berisi air hangat untnuk memandikan bayi

              E.   Sabun cuci tangan dan sabun bayi

              F.   Minyak adas, minyak kelapa untuk membersihkan lemak-lemak yang melekat pada tubuh bayi

              G.  Alat-alat untuk menolong persalinan (set partus) yang harus dibawa oleh bidan terdiri dari :

                    -       Tensi meter

-       Stetoskop janin

-       Termometer

-       Sarung tangan bedah

-       Gunting

-       Bangkok

-       Klum hemostatis arteri

-       Klem tali pusat

-       Clemek plastic

-       Kasa dab kapas

-       Dock

-       Jarum dan benang jahit

-       Naifoeder

-       Setengah kocher

-       Dee lee

-       Gunting benang

-       Alkohol

-       Obat-obatan yang akan diperlukan (oksitosin, antibiotika)

-       Dll.

                    Semua alat yang dibawa oleh penolong (bidan) harus bersifat steril.

 

 

Persalinan di rumah diharapkan berlangsung normal. Untuk amannya persalinan di rumah, penolong perlu memperhatikan beberapa hal berikut ini:

* Tugas penolong persalinan pada waktu ibu menunjukkan tanda-tanda mulainya persalinan ialah mengawasinya dengan sabar, dan tak melakukan tindakan jika tidak indikasi.

* Ibu yang sedang dalam persalinan perlu ditenangkan agar kontraksi rahim teratur dan adekuat, sehingga persalinan berjalan lancar. Jika persalinan belum selesai setelah 18 jam, ia perlu dirujuk karena ini berarti persalinannya mengalami kesulitan.

* Kala pengeluaran bayi hendaknya jangan terburu-buru, karena dapat menyebabkan robekan pada jalan lahir dan terjadinya perdarahan pasca-persalinan sebab rahim tidak bisa berkontraksi dengan baik. Jika persalinan tidak juga selesai 1 jam, maka ibu bersalin perlu dirujuk karena ini berarti persalinannya macet.

* Setelah bayi lahir, penolong hendaknya jangan memijat-mijat rahim atau menarik tali pusat dengan maksud melepaskan dan melahirkan uri, tunggulah dengan tenang. Jika setelah setengah jam uri belum juga lepas, dapat diberikan obat untuk memperkuat kontraksi rahim. Kalau perlu, uri dapat dikeluarkan dengan tangan setelah 1 jam bayi lahir.

* Jika terjadi perdarahan setelah uri lahir, berilah obat penguat kontraksi rahim, karena biasanya perdarahan itu disebabkan rahim yang berkontraksi lemah. Periksalah apakah ada robekan jalan lahir.

* Para penolong persalinan hendaknya memeriksakan kembali ibu bersalin sebelum meninggalkan rumahnya. Periksalah nadi, pernapasan, tekanan darah, kontraksi rahim, ada tidaknya perdarahan dari jalan lahir, dan keadaan bayinya.

Dari uraian tersebut dapat disimpulkan, persalinan di rumah dapat dibenarkan bagi wanita dengan kehamilan risiko rendah — setelah penapisan melalui Pan. Namun persalinan ini perlu didukung fasilitas yang memadai. Jika diperlukan, rujukan dapat diberikan dengan cepat dan tepat. Di sisi lain, para penolong persalinan di rumah juga perlu ditingkatkan kemampuannya, dan mampu menjalin kerja sama dengan jaringan pelayanan yang lebih tinggi (Lesti, 2005).

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Khoirotunuipdu Novi. Pemeliharaan Pada Ibu. 28, November 2013. http://novikhoirotununipdu.blogspot.com/2012/10/ikm-pemeliharaan-pada-ibu.html

 

Rahmadhani Fitri. Pemeliharaan Kesehatan pada Calon Ibu. 2, Mei 2013. http://biancacalista.blogspot.co.id/2013/05/pemeliharaan-kesehatan-calon-ibu.html

 

Calista Bianca. Pemeliharaan Kesehatan Calon Ibu. Mei 2013. http://biancacalista.blogspot.com/2013/05/pemeliharaan-kesehatan-calon-ibu.html.

Midwifery Rini. Pemeliharaan Kesehatan pada Ibu. 30, Agustus 2012. http://midwiferyrini93.wordpress.com/2012/08/30/pemeliharaan-kesehatan-pada-ibu/

Alfina Nabila. Makalah Ilmu Kesehatan Masyarakat. Januari 2014. http://nabilaalfina.blogspot.co.id/2014/01/makalah-ilmu-kesehatan-masyarakat.htm

Mona Silvia. Upaya Pemeliharaan Kesehatan Calon Ibu. 7 Agustus 2013. https://silviamona.wordpress.com/2013/08/07/upaya-pemeliharaan-kesehatan-calon-ibu/

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar