Senin, 27 April 2015

HUBUNGAN ANTAR MANUSIA (HAM)


HAND OUT 
HUBUNGAN ANTAR MANUSIA (HAM)
 




Mata Kuliah                   : Komunikasi dalam Pelayanan Kebidanan
Topik                            : Hubungan Antar Manusia (HAM)
Sub Topik                     : 1. Pengertian Hubungan antar manusia
                                       2. Tujuan Hubungan antar manusia
                                       3.  Tekhnik-teknik Hubungan antar manusia
                                       4. Konsep Diri
                                       5. Teory Johary Windows
Dosen                           : Fitria Desi Natalina, SST
Waktu                           : 100 menit



OBJEK PERILAKU SISWA
Setelah mengikuti perkuliahan, mahasiswa mampu :
a.    Menjelaskan Pengertian Hubungan antar manusia
b.    Menjelaskan n Tujuan Hubungan antar manusia
c.    Menjabarkan Tekhnik-teknik Hubungan antar manusia
d.    Menjelaskan Konsep Diri
e.    Menjelaskan Teory Johary Windows



Uraian Materi
 
  


HUBUNGAN ANTAR MANUSIA
Manusia adalah makhluk sosial, artinya manusia hanya akan menjadi apa dan siapa bergantung ia bergaul dengan siapa. Manusia tidak bisa hidup sendirian, sebab jika hanya sendirian ia tidak "menjadi" manusia. Dalam pergaulan hidup, manusia menduduki fungsi yang bermacam-macam. Di satu sisi ia menjadi anak buah, tetapi di sisi lain ia adalah pemimpin. Di satu sisi ia adalah ayah atau ibu, tetapi di sisi lain ia adalah anak. Di satu sisi ia adalah kakak, tetapi di sisi lain ia adalah adik. Demikian juga dalam posisi guru dan murid, kawan dan lawan, buruh dan majikan, besar dan kecil, mantu dan mertua dan seterusnya.
Hubungan antar manusia (HAM) memegang peranan penting dalam setiap aspek kehidupan. Dengan adanya hubungan antar manusia dapat memenuhi kebutuhan antara individu yang satu dengan yang lain, memperoleh pengetahuan dan informasi baru, menumbuhkan sikap kerjasama,menghilangkan sikap egois.
HAM adalah suatu sosiologi yang konkret karena meneliti situasi kehidupan, khususnya masalah interaksi dengan pengaruh dan psikologisnya.Jadi, interaksi mengakibatkan dan menghasilkan penyesuaian diri secara timbal balik yang mencakup kecakapan dalam penyesuaian dengan situasi baru (Cabotdan Kahl, 1967).

Definisi
Hubungan antar manusia atau HAM adalah kemampuan mengenali sifat, tingkah laku, pribadi seseorang. Ruang lingkup hubungan antar manusia dalam arti luas adalah interaksi antara seseorang dengan orang lain dalam suatu kehidupan untuk memperoleh kepuasan hati. Dalam hal ini berusaha mencoba menemukan, mengidentifikasi masalah dan membahasnya untuk mencari pemecahan. Hubungan antar manusia merupakan suatu pelaksanaan keterampilan dimana seseorang belajar menghubungkan diri dengan lingkungan sosialnya.
Hubungan antar manusia mempunyai 3 pengertian yakni pengertian menurut ahli, dalam arti luas dan arti sempit.
A.     Beberapa Pengertian HAM (Hubungan Antar Manusia) menurut beberapa ahli : 
1.       Hugo Cabot dan Joseph A Kahl (1967) :  HAM adalah suatu sosiologiyang konkret karena meneliti situasi kehidupan, khususnya masalah interaksi dengan pengaruh dan psikologisnya. Jadi, interaksi mengakibatkan dan menghasilkan penyesuaian diri secara timbal balik yang mencakup kecakapan dalam penyesuaian dengan situasi baru.
2.       H. Bonner (1975) : Interaksi adalah hubungan antara dua atau lebihindividu manusia dan perilaku individu yang satu mempengaruhi,mengubah, dan memperbaiki perilaku individu lain atau sebaliknya. 
3.       Keith Davis “Human Relation at Work” : Interaksi antara seseorang dengan orang lain dalam situasi kerja dan dalam organisasikekaryaan. Ditinjau dari kepimpinannya, yang bertanggung jawab dalam suatu kelompok merupakan interaksi orang-orang menuju situasi kerja yang memotivasi untuk bekerjasama secara produktif, sehingga dicapai kepuasan ekonomi, psikologis dan sosial.
4.       Ferdinand Tonnies : Menyatakan bahwa manusia dalam bermasyarakat mempunyai dua jenis pergaulan yaitu:
a.       Gemeinscaft (Pangkuyuban), hal yang dialami oleh orang lain dirasakan sebagaimana terjadi pada dirinya oleh karena pergaulannya yang sangat akrab. Sifatnya statis, pribadi, tidak rasional. Di masyarakat selalu dijumpai salah satu dari tiga tipe paguyuban, yaitu :
·         Paguyuban karena ikatan darah, seperti keluarga, kekerabatan,kesukuan, dan lain-lain. 
·         Paguyuban karena tempat, seperti rukun tetangga, rukun warga,dan lain-lain.
·         Paguyuban  karena pikiran, seperti pergerakan mahasiswa, partai politik, dan lain-lain.
b.       Gessellscaft (Patembayan), pergaulan yang mempertimbangkan untung dan ruginya sehingga anggota bebas keluar masuk dari kelompok tersebut. Patembayan adalah ikatan lahir yang bersifat pokok dan biasanya hanya untuk jangka waktu yang pendek. Hubungannya bersifat untuk semua orang. Patembayan bersifat sebagai suatu bentuk yang ada dalam pikiran belaka. Contohnya adalah interaksi melalui internet.

B.     Hubungan antar manusia dalam arti luas
HAM dalam arti luas adalah antara seseorang dengan orang lain dalam segala situasi di semua bidang kehidupan. Secara kodrat manusia sebagai mahkluk yang berpikir ( homo sapiens ) sehingga membedakan dengan hewan, juga sebagai mahkluk sosial ( homo sosius ) sehingga dalam hidupnya selalu berhubungan dengan masyarakat dan lingkungannya. Menurut Ferdinand Tonnies manusia hidup bermasyarakat ini mempunyai dua jenis pergaulan yaitu Gemeinscaft danGesellscaft.

C.     Hubungan antar manusia dalam arti sempit
Adalah interaksi antara seseorang dengan orang lain dalam situasi kerja dan dalam organisasi kekaryaan. Dipandang dari kepemimpinannya, bertanggung jawab dalam suatu kelompok merupakan interaksi orang- orang menuju situasi kerja yang memotivasi untuk bekerja sama secara produktif, sehingga dicapai kepuasan ekonomis, psikologis dan sosial ( Keith Davis “ Human Relation at Work “ ).

Sementara tujuan HAM itu sendiri adalah memanfaatkan pengetahuan tentang faktor sosial dan psikologis dalam penyesuaian diri manusia sehingga terjadi keselarasan dan keserasian, dengan konflik seminimal mungkin. Selain itu,dapat memenuhi kebutuhan antara individu yang satu dengan yang lain, memperoleh pengetahuan dan informasi baru, menumbuhkan sikap kerjasama, menghilangkan sikap egois/paling benar, menghindari dari sikap stagnan karena “manusia adalah makhluk homo socius” mengubah sikap dan perilaku diri sendiri dan orang lain serta memberikan bantuan.

Tujuan Hubungan antar Manusia
Setiap individu yang menjalin hubungan dengan manusia lain, memiliki tujuan tertentu yang pasti selalu ada. Secara mendasar, tujuan dari  hubungan antar manusia adalah:
1.       Memanfaatkan pengetahuan tentang faktor sosial dan psikologis dalam penyesuaian diri manusia sehingga terjadi keselarasan dan keserasian, dengan konflik seminimal mungkin.
2.       Memenuhi kebutuhan antara individu yang satu dengan yang lain.
3.       Memperoleh pengetahuan dan informasi baru.
4.       Menumbuhkan sikap kerjasama.
5.       Menghilangkan sikap egois/paling benar.
6.       Menghindari dari sikap stagnan karena “manusia adalah makhluk homo socius”; mengubah sikap dan perilaku diri sendiri dan orang lain serta memberikan bantuan.

Hubungan antar manusia mendasari interaksi dan komunikasi antara bidan dengan pasien dalam pelayanan kebidanan. Ciri hakiki “ Human Relations “ yaitu : proses rohaniah yang tertuju kepada “ kebahagiaan “ berdasarkan watak, sifat, perangai, kepribadian, sikap, tingkah laku, dll; aspek kejiwaan yang terdapat pada diri manusia. Proses rohaniah dengan perasaan bahagia ini berlangsung pada “ Komunikasi Antar Personal “. Karena sifatnya “ dialogis “, maka masing- masing tahu, sadar, dan merasakan efeknya. 

Sifat – sifat hubungan antar manusia
a.       Mendalam, ada unsur ikhlas jadi komunikasi melibatkan perasaan, dimana upaya untuk membantu harus dengan perasaan ikhlas tanpa pamrih.
b.       Dialognya mendalam, sampai hal- hal yang bersifat pribadi bisa diutarakan untuk maksud mengetahui permasalahan dan dapat memecahkan masalah sampai tuntas.
c.       Action oriented / berorintasi pada tindakan, jadi kegiatan benar- benar bisa teramati, bukan suatu niat saja.
d.       Aktif dan reaksi, harus ada timbal balik antara komunikator dan klien.
e.       Merubah sikap, dengan hubungan dengan orang lain sikap bisa berubah entah menjadi positif atau negatif.
f.        Pendapat dan tanggapan. Hal ini dapat menambah wawasan dan pendewasaan dalam gaya berpikir.
g.       Perilaku bisa diamati, dengan interaksi kita akan bertemu, bergaul memberikan bantuan pada orang lain, dan kegiatan- kegiatan itu dapat diamati

Faktor - Faktor dalam HAM (Hubungan Antar Manusia)
1.        Faktor yang mendasari interaksi social.
Interaksi sosial melibatkan individu secara fisik maupun psikologis. Faktor utama dalam proses internalisasi antara lain :
a.       Imitasi adalah keadaan seseorang yang mengikuti sesuatu di luar dirinya/ meniru. Hal yang perlu diperhatikan sebelum meniru adalah mempunyai minat dan perhatian yang besar, sikap menjunjung tinggi, pandangan meniru akan memperoleh penghargaan sosial yang tinggi.
b.      Sugesti adalah proses individu menerima cara pandang orang lain tanpa kritik lebih dulu. Syarat untuk mempermudah sugesti adalah: 
1)       Hambatan berpikir, akibat rangsangan emosi proses sugesti diterima secara langsung.
2)       Pikiran terpecah-pecah/disasosiasi, mengalami pemikiran yang terpecah-pecah.
3)       Otoritas/prestise, menerima pandangan dari seseorang yang memiliki prestise sosial tinggi.
4)       Mayoritas, menerima pandangan dari kelompok mayoritas.
5)       Kepercayaan penuh, penerimaan pandangan tanpa pertimbangan lebih lanjut.
c.       Identifikasi adalah proses yangberlangsung secara sadar, irasional, berdasar perasaan, dan berkembang bahwa identifikasi berguna untuk melengkapi sistem norma-norma yang ada. Menurut Sigmund Freud “identifikasi” merupakan cara belajar norma dari orang tuanya.
d.      Simpati adalah perasaan tertarik individu terhadap orang lain yang timbul atas dasar penilaian perasaan.

2.       Faktor yang menentukan interaksi social
Cara seseorang melakukan interaksi sosial dengan menggunakan komunikasi antar individu atau komunikasi interpersonal. Faktor-faktor yang dapat menumbuhkan hubungan personal yang baik antara lain:
a.       Rasa percaya.
Secara ilmiah “percaya” didefinisikan mangandalkan perilaku orang untuk mencapai tujuan yang dikehendaki, yang pencapaiannya tidak pasti dan dalam situasi yang penuh resiko.
Keuntungan rasa percaya kepada orang lain adalah meningkatkan komunikasi interpersonal dan mengurangi hambatan interpersonal. Sejak tahap pertama dalam hubugan interpersonal sampai tahap akhir, “percaya” menentukan efektifitas komunikasi. Bila klien sudah percaya kepada kita. Hal ini akan membuka saluran komunikasi, memperjelas pengiriman dan penerimaan informasi, serta memperluas peluang komunikan untuk mencapai maksudnya. Hilangnya kepercayaan kepada orang lain akan menghambat perkembangan hubungan intrapersonal yang akrab.  Faktor yang menumbuhkan rasa percaya:
1)       Menerima: kemampuan berhubungan dengan orang lain tanpa menilai dan berusaha mengendalikan. Menerima adalah sikap yang melihat orang lain sebagai manusia, sebagai individu yang patut dihargai. Menerima berarti tidak menilai pribadi orang berdasarkan prilakunya yang tidak kita senangi. Betapapun jeleknya prilakunya menurut presepsi kita, kita tetap berkomnukasi dengan dia sebagai personal, bukan sebagai objek.
2)       Empati: memahami orang lain yang tidak mempunyai arti emosional bagi kita. Berempati artinya membayangkan diri kita pada kejadian yang menimpa orang lain.
3)       Kejujuran: menyebabkan prilaku kita dapat diduga (predictable). Ini akan mendorong orang lain untuk percaya pada kita.

b.       Sikap suportif.
Sikap yang mengurangi sikap melindungi diri (defensif) dalam komunikasi yang terjadi dalam interaksi sosial. Orang yang bersikap defensif bila ia tidak menerima, tidak jujur dan tidak empatis. Dengan sikap defensif komunikasi interpersonal akan gagal, karena orang defensif akan lebih banyak melindungi diri dari ancaman yang ditanggapinya dalam situasi komunikasi ketimbang memahami perasaan orang lain. Jack R. Gibb mengemukakan enam perilaku yang menimbulkan sikap sportif. Iklim defensif meliputi:
1)       Evaluasi dan deskripsi. Evaluasi adalah penilaian terhadap orang lain, memuji atau mengecam. Deskripsi adalah penyampaian perasaan atau persepsi tanpa melakukan penilaian.
2)       Kontrol dan orientasi masalah. Perilaku kontrol artinya berusaha mengubah orang lain, mengendalikan, mengubah sikap, pendapat dan tindakannya. Orientasi masalah adalah mengkomunikasikan keinginan untuk bekerjasama mencari pemecahan masalah.
3)       Strategi dan spontanitas. Strategi adalah penggunaan tujuan atau manipulasi untuk mempengaruhi orang lain. Spontanitas artinya sikap jujur.
4)       Netralitas dan Empati. Netralitas adalah sikap impersonal, memperlakukan orang lain sebagai objek. Empati artinya memperlakukan orang lain sebagaimana mestinya.
5)       Superioritas dan persamaan. Superioritas artinya seseorang lebih tinggi karena status, kekuasaan, kemampuan, intelektual, kekayaan atau kecantikan. Persamaan adalah sikap memperlakukan seseorang secara horisontal dan demokratis.
6)       Kepastian dan Profesionalisme. Individu yang memiliki kepastian bersifat dogmatis, egois, dan melihat pendapatnya merupakan kebenaran yang mutlak. Profesionalisme adalah kesediaan meninjau kembali pendapat orang lain
c.       Sikap terbuka dan sikap tertutup. 
No. Sikap terbuka Sikap tertutup
1)       Menilai pesan secara objektif, dengan menggunakan data-data dan keajegan logika Menilai pesan berdasarka motif pribadi
2)       Membedakan dengan mudah, melihat nuansa Berpikir simlisis, artiya berpikir hitam dan putih tanpa nuansa
3)       Berorientasi pada isi Bersandar lebih banyak pada sumber daripada isi pesan
4)       Mencari informasi pada berbagai sumber Mencari informasi tentang kepercayaan orang lain dari sumbernya sendiri, bukan dari sumber kepercayaan orang lain
5)       Lebih bersifat provisional dan bersedia mengubah kepercayaan Kaku mempertahankan dan memegang teguh system kepercayaannya
6)       Mencari pengertian pesan yang tidak sesuai dengan rangkaian kepercayaan Menolak, mengabaikan, mendistorsi, dan menolak pesan yang tidak konsisten dengan system kepercayaan

Syarat- syarat hubungan antar manusia
Hubungan antar manusia dapat berjalan selaras apabila ada pemahaman pada diri masing- masing. Berikut ini beberapa syarat agar hubungan antar manusia bisa berjalan lancar sesuai harapan.
a)       Ada unsur simpati dan empati ( diawali saling perhatian, sehingga menjalin interaksi yang baik dan komunikasi akan berjalan lancar.
b)       Paham akan kebutuhan manusia
1)       Kebutuhan manusia menurut Maslow ada 5 tingkatan :Kebutuhan yang pertama adalah kebutuhan dasar manusia meliputi makan, minum, oksigen dan sebagainya. Hubungan antar manusia tidak etis bila kita mengajak seseorang untuk berbicara berjam- jam tanpa dikasih minum dan makan. Karena bila hal tersebut kita lakukan akan mengganggu komunikasi.
2)       Kebutuhan yang kedua adalah kebutuhan akan rasa aman. Dalam melakukan hubungan antar manusia maka rasa aman dan nyaman sangat penting kita perhatikan. Rasa aman tidak hanya dari segi fisik tetapi juga dari segi psikologis termasuk diantaranya kita perlu menjaga kerahasiaan klien.
3)       Kebutuhan yang ketiga adalah rasa sayang atau cinta. Rasa sayang bisa kita tunjukkan kepada orang lain dalam bentuk simpati dan empati kepada klien.
4)  Kebutuhan yang ke empat adakah Kebutuhan Penghargaan
5)   Kebutuhan yang ke lima adalah kebutuhan aktualisasi diri

Teknik- Teknik Hubungan Antar Manusia
Hubungan manusia dalam kegiatannya terdapat tehnik untuk membantu mengatasi atau memecahkan masalah yang terjadi pada seseorang. Keberhasilan suatu konsultasi akan dicapai apabila konselor benar- benar memahami Frame of Reference konseli yang meliputi pengalaman, pengetahuan, agama, serta pandangan hidup karena diisi aspek perasaan.
Hubungan manusiawi dapat dilakukan untuk menghilangkan hambatan- hambatan komunikasi, meniadakan salah pengertian, dan mengembangkan segi konstruktif dari sifat tabiat manusia ( RF Mailer ). Dalam hubungan manusia dilihat dari cara pendekatan ( approach ) konseling dapat dibagi dalam dua jenis yaitu Directive Counseling ( konseling langsung yang terarah ) dan Non Directive Conseling ( konseling tidak langsung yang terarah ).
a.       Directive Counseling ( konseling langsung yang terarah )/ Conselor Centered Approach  adalah konseling yang pendekatannya terpusat pada konselor, dimana aktivitas utama terletak pada konselor.
Langkah- langkahnya adalah :
1)       Menjalin hubungan yang akrab dengan konseli sehingga tumbuh kepercayaan. Hubungan yang akrab bisa kita mulai saat awal pertemuan, kita beri salam klien, kita kenalkan diri kita, bersikap terbuka, dan menghilangkan sikap super.
2)       Mencari informasi masalah yang dihadapi konseli dengan pertanyaan. Pertanyaan yang diajukan sebaiknya pertanyaan terbuka, sehingga konseli akan mengeksplorasikan perasaan atau masalahnya.
3)       Menganalisa informasi, data yang kita dapat dari konseli kita analisa, terutama ungkapan – ungkapan pokok dan yang tidak, kejujuran informasi dll.
4)       Memahami masalah yang dihadapi konseli dan mendiagnosanya.
5)       Menginterpretasikan informasi.
6)       Memberikan nasehat dan segesti
b.      Non Directive Conseling ( konseling tidak langsung yang terarah ) Adalah pendekatan yang terpusat pada konseli, dapat digunakan oleh konselor yang tidak begitu berpengetahuan tentang psikologi. Dalam konseling ini aktivitas utama pada konseli, sehingga konselor hanya membantu agar konseli dapat memimpin dirinya dan merasa bebas untuk menyatakan isi hatinya tanpa ada unsur paksaan.
Hal-hal yang harus diperhatikan konselor dalam melakukan Non Directive Conseling :
1)            Menyingkirkan sikap super atau merasa lebih.
2)            Konselor tidak boleh merasa dirinya lebih pandai dari pada konseli.
3)            Masalah ditinjau dari dasar pihak konseli.
4)            Masalah yang dihadapi harus dilihat dari kacamata konseli, konselor tidak boleh memberikan advis atau nasehat- nasehat, tapi membantu konseli menyelesaikan masalahnya. Berpikirlah seolah- olah berada diposisi klien.
5)            Bersikap apatik terhadap masalah konseli. Memberikan konseli yang lebih aktif, konselor menjadi pendengar yang baik, dan harus lebih pasif, biarkan konseli menceritakan dan mengungkapkan permasalahannya dan akhirnya konselor tinggal mengarahkan.

Konsep Diri
Konsep diri adalah pandangan kita mengenai siapa diri kita yang kita dapat dari informasi orang lain kepada kita. Konsep diri kita yang paling awal biasa dipengaruhi oleh keluarga dan orang- orang dekat disekitar kita yang disebut significants others. 
Aspek- aspek konsep diri seperti agama, jenis kelamin, pendidikan, pengalaman, rupa fisik dll diinternalisasi lewat pernyataan orang lain yang menegaskan aspek-aspek tersebut kepada kita. Identitas etnik merupakan aspek- aspek tersebut kepada kita. Identitas etnik merupakan unsur penting dalam konsep diri. George Herbert Mead mengatakan setiap manusia mengembangkan konsep dirinya melalui interaksi dengan orang lain dalam masyarakat. Dan dilakukan dengan komunikasi. Proses konsep diri berlangsung sepanjang hidup, dan dapat berubah- ubah dan bergantung pada respon orang terhadap kita. Kesan orang lain tentang diri kita dan cara mereka bereaksi dipengaruhi oleh komunikasi kita dengan mereka.


Model dan kualitas hubungan antar manusia:
a.       Teori transaksi (model pertukaran sosial). HAM berlangsung mengikuti kaidah transaksional, yaitu yaitu apakah masing -masing merasa memperoleh keuntungan dalam transaksinya atau malah merugi. Jika merasa memperoleh keuntungan maka hubungan itu pasti mulus, tetapi jika merasa rugi maka hubungan itu akan terganggu, putus, atau bahkan berubah menjadi permusuhan.
b.        Teori peran. Pergaulan sosial sudah ada skenario yang disusun oleh masyarakat yang mengatur apa dan bagaimana peran tiap orang dalam pergaulannya. Dalam skenario itu sudah “tertulis” seorang Presiden harus bagaimana, seorang gubernur harus bagaimana, seorang guru harus bagaimana, murid harus bagaimana. Demikian juga sudah tertulis peran apa yang harus dilakukan oleh suami, isteri, ayah, ibu, anak, mantu, mertua dan seterusnya. Menurut teori ini, jika seseorang mematuhi skenario, maka hidupnya akan harmoni, tetapi jika menyalahi skenario, maka ia akan dicemooh oleh penonton dan ditegur sutradara. Dalam hal ini masyarakatlah sebagi penonton dan sekaligus sutradara kehidupan.
c.       Teori permainan. Klasifikasi manusia terbagi menjadi tiga yaitu anak-anak, dewasa dan orang tua. Masing-masing individu mempunyai sifat yang khas. Anak-anak itu manja, tidak mengerti tanggung jawab. Sedangkan orang dewasa, ia lugas dan sadar akan tanggungjawabnya. Adapun orang tua, ia lebih dapat memahami dan memaklumi kesalahan orang lain. Tidak ada orang yang merasa aneh melihat anak kecil menangis terguling-guling ketika minta eskrim tidak dipenuhi, tetapi orang akan heran jika ada orang tua yang masih kekanak-kanakan. Suasana rumah tangga juga ditentukan oleh bagaimana kesesuaian orang dewasa dan orang tua dengan sikap dan perilaku yang semestinya ditunjukkan. Jika tidak maka suasana pasti runyam. Demikian juga hubungan antara pusat dan daerah, antara atasan dan bawahan. Aparat Pemerintah mestilah bersikap dewasa, Presiden dan Ketua MPR mestilah jadi orang tua.


Teori Johary Windows
a.           Mengenal diri sendiri dengan Teori Johary Windows
Mengenal diri merupakan hal penting sebab kita dapat mengetahui kelemahan dan kelebihan yang ada pada diri kita. Untuk memahami diri sendiri Joseph Luft dan Harrington Ingham memperkenalkan konsep yang  dikenal dengan Johari Windows. Joseph dari kata Joseph Luft dan Harrington Ingham  sedang Windows berarti jendela. Dalam individu diumpamakan seperti jendela yang terbagi dalam 4 kuadran yakni wilayah terbuka ( open area ), wilayah buta    ( blind area ), wilayah tersembunyi ( hidden area ) dan wilayah tak dikenal           ( unknown area ).

Open area
Blind area
Hidden area
Unknown area

1)            Wilayah terbuka
Wilayah ini menunjukkan kegiatan yang dilakukan komunikator disadari sepenuhnya oleh yang bersangkutan juga oleh orang lain, ini berarti adanya keterbukaan atau tidak ada disembunyikan pada orang lain. Menurut konsep ini kepribadian, kelemahan dan kekurangan kita selain diketahui diri kita sendiri juga diketahui orang lain. Dengan demikian jika kita ingin sukses dalam komunikasi maka kita harus bisa mempertemukan keinginan kita dengan orang lain. Oleh karena itu semakin lebar atau luas area terbuka maka komunikasi akan semakin bagus. Sebaliknya semakin sempit area terbuka maka komunikasi cenderung semakin tertutup.
2)            Wilayah buta
Pada wilayah buta ini menggambarkan bahwa perbuatan komunikator diketahui oleh orang lain tetapi diri sendiri tidak menyadari apa yang dia lakukan. Oleh karena itu semakin lebar wilayah buta maka akan terjadi kesulitan dalam komunikasi. Menurut Joseph Luft dan Harrington Ingham wilayah buta ini ada pada setiap manusia dan sulit dihapuskan sama sekali kecuali menguranginya. Cara yang bisa digunakan untuk menguranginya adalah dengan bercermin pada nilai, norma, hukum yang diikuti orang lain.
3)            Wilayah tersembunyi
Wilayah tersebunyi adalah kebalikan dari Blind Area yakni apa yang dilakukan komunikator disadari sepenuhnya oleh dirinya sendiri, tetapi orang lain tidak dapat mengetahuinya. Ini berarti komunikator bersikap tertutup, dia merasa bahwa apa yang dilakukannya tidak perlu diketahui orang lain. Ada dua konsep yang megenai wilayah ini yaituover disclose dan under discloseOver disclose ialah sikap terlalu banyak mengungkapkan sesuatu sehingga hal- hal yang seharusnya disembunyikan juga diutarakan. Misalnya kebiasaan- kebiasaan buruk yang dimiliki diceritakan kepada orang lain dll. Under  disclose adalah sikap terlalu menyembunyikan sesuatu yang seharusnya dikemukakan. Contohnya adalah riwayat penyakit yang akan bermanfaat untuk pengobatan dirinya tetapi disembunyikan akan ditutupi.
Memiliki wilayah ini ada keuntungan dan kerugiannya. Keuntungannya kalau dilakukan secara wajar tetapi kalau underdisclose  akan menyulitkan tercapainya komunikasi yang mengena.
4)       Wilayah tak dikenal
Merupakan wilayah yang paling kritis dalam komunikasi, sebab selain diri kita yang tidak mengenal diri sendiri orang lain juga mengetehui sikap kita. Dalam kehidupan sehari- hari kesalahpahaman atau kesalahan perlakuan biasa terjadi karena kita tidak saling mengenal kelabihan, kekurangan tentang diri kita maupun orang lain.
Keempat area diatas merupakan satu kesatuan yang terdapat pada diri seseorang. Dan kadarnya akan berbeda antara satu orang dengan orang lainnya. Dngan memperlebar wilayah terbuka maka orang dapat mencapai kesuksesan.

b.           Prinsip berfungsinya 4 kuadran adalah :
1)            Perubahan pada satu kuadran akan mempegaruhi / menyebabkan perubahan pada kuadran lain.
2)            Semakin kecil / sempit daerah 1 ( daerah terbuka ) semakin buruk komunikasi yang terjadi.
3)            Meningkatkan komunikasi interpersonal berarti melakukan perubahan diri sehingga kiadran 1 > besar dan kuadran lain > kecil.

1
2
3
4

Keempat kuadran diatas menunjukkan bahwa individu yang mempunyai sikap kurang memahami, tingkah lakunya terbatas, perasaan kurang terbuka, kurang jelas cara pandang dan variasi hidupnya.
1
2
3
4
Keempat kuadran diatas menunjukkan bahwa individu yang terbuka terhadap dunia sekelilingnya, potensi diri disadari perasaan dan pikirannya terbuka untuk pengalaman- pengalaman hidup yang menyedihkan, menyenagkan pekerjaan dsb. Ia lebih spontan dan apa adanya.
Untuk mengetahui konsep diri anda dan anda termasuk tipe orang seperti apa maka identifikasi kelemahan dan kelebihan anda dan juga identifikasi kelebihan dan kelemahan teman anda. Minta teman anda melakukan hal yang sama kemudian tukar identifikasi anda dengan teman anda tersebut.
A :    adalah individu yang kurang memahami diri sendiri, tingkah lakunya terbatas, perasaannya kurang terbuka, kurang luas cara pandang dan versi hidupnya.
B  :     adalah individu yang terbuka terhadap dunia sekelilingnya, potensi diri disadari, perasaan dan pikirannya terbuka untuk pengalaman- pengalaman hidup yang menyedihkan, menyenangkan, pekerjaan, dsb. Ia lebih spontan dan bersikap.












Tidak ada komentar:

Posting Komentar